JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani) ingin menyusun ulang program Training Center (TC).
Hal itu dilakukan seiring dengan ditundanya Olimpiade Tokyo akibat pandemi virus corona penyebab COVID-19.
Dikutip dari Antaranews.com, Sekjen PP Perpani, Nyak Amir mengatakan ada konsekuensi yang harus dipikirkan bersama dengan adanya penundaan tersebut, salah satunya planning program yang harus disusun.
"Ini mesti direview kembali dan tadi juga Ibu Ketum sudah berkoordinasi dengan Kemenpora," ujar Nyak Amir saat dihubungi di Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Nyak Amir mengatakan penundaan Olimpiade Tokyo 2020 memiliki dua dampak yang bertolak belakang.
Sisi positifnya adalah memberikan ruang waktu bagi atlet untuk mempersiapkan diri dalam perebutan tiket tambahan.
Sementara itu, dampak negatifnya adalah PP Perpani juga mesti kaji ulang perihal anggaran di samping menyusun ulang program Pelatnas.
Baca juga: Virus Corona Ganggu Program Tim Panahan Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020
Awalnya Perpani mengajukan anggaran sekitar Rp 13 miliar untuk persiapan Olimpiade Tokyo 2020 yang dimulai pada Maret.
Namun, akibat adanya penundaan serta banyaknya agenda olahraga pada 2021 nanti membuat Kemenpora kemungkinan bakal memangkas anggaran untuk tahun ini yang berimbas pada program TC.
"Konsekuensi lain yang menjadi pemikiran kami tentunya dengan ditundanya olimpic ini proses pelatnas akan berkepanjangan sampai 2021. Artinya konsekuensi anggaran bakal lebih besar," kata dia menambahkan.
PP Perpani sudah menyerahkan proposal baru ke Kemenpora perihal revisi anggaran dan program pelatnas.
Nyak Amir berharap program TC bisa digelar pada April hingga Desember dan anggaran yang disetujui untuk persiapan olimpiade mendatang sebesar Rp 14 miliar.
"Yang kita ajukan tadi kalau ukurannya April sampai Desember untuk pelatnas olimpik itu sekitar Rp 14 miliar," kata Nyak Amir.
"Kita sampaikan dua bulan akan ada Training Camp di Belanda November hingga Desember yang kami ajukan," kata dia menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.