TOKYO, KOMPAS.com - Merebaknya virus corona menjadi batu sandungan kembali bagi olahraga paralimpik atau olahraga bagi penyandang disabilitas.
Media xinhuanet.com, menulis, pada Kamis (20/2/2020), Tokyo 2020, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 dan Paralimpik Tokyo 2020 menunda penyelenggaraan Turnamen Boccia.
Sedianya, turnamen itu akan dilaksanakan mulai Jumat (28/2/2020).
"Ditunda hingga keputusan final terkait merebaknya virus corona," kata pernyataan Asosiasi Olahraga Paralimpik Jepang (JPSA).
Baik Tokyo 2020 dan JPSA bersepakat untuk menaruh perhatian pada analisis dan dampak yan ditimbulkan dari merebaknya virus mematikan itu.
Turnamen bertajuk The Japan Para Championships Boccia akan diselenggarakan di Ariake Gymnastics Center.
Baca juga: Paralimpik Tokyo 2020, Ini Rencana Penyalaan Api di Seluruh Jepang
Lokasi pertandingan itu juga menjadi lokasi penyelenggaraan Tokyo Paralimpik 2020.
Tokyo Marathon
Sementara itu, olahraga panjat dinding untuk para atlet penyandang disabilitas juga akan menempuh test awal.
Pertandingan pada cabang olahraga itu dilaksanakan pada 6-8 Maret 2020.
"Test pertandingan olahraga itu tetap berjalan sesuai perencanaan," kata pernyataan Tokyo 2020.
Tak hanya itu, Tokyo Marathon, salah satu kegiatan olahraga populer di Jepang juga terkena kekhawatiran ikhwal corona.
Perhelatan pada 1 Maret 2020 itu hanya diperkenankan diikuti oleh 200 orang.
Para peserta dibatasi hanya atlet pelari elite dan atlet pelari menggunakan kursi roda.
Sedianya Tokyo Marathon 2020 akan diikuti 38.000 pelari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.