Legenda AC Milan Bosan Lihat Juventus Juara Serie A

KOMPAS.com - Legenda AC Milan, Ruud Gullit, merasa bosan melihat Juventus mendominasi Serie A - kasta teratas Liga Italia.

Juventus memang sangat dominan dalam beberapa musim terakhir di Serie A.

Terhitung sejak musim 2011-2012, Si Nyonya Besar - julukan Juventus - telah menjuarai Serie A delapan kali beruntun.

Gelar terakhir pada musim lalu, diraih Juventus dengan keunggulan 11 poin dari peringkat kedua, Napoli.

Baca juga: 6 Catatan Statistik Menarik dari Laga AC Milan Vs Torino

Dominasi yang ditunjukkan Juventus sejak awal dekade lalu nampaknya sedikit menggelitik mantan bintang AC Milan era 90-an, Ruud Gullit.

Gullit, yang semasa keriernya berperan sebagai gelandang serang itu, merasa bosan melihat Juventus juara liga domestik setiap tahun.

"Saya pikir sangat baik melihat Juventus sedikit kesulitan musim ini," kata Gullit, seperti dilansir dari Football Italia, Senin (17/2/2020).

"Sebab apa? Sangat menyebalkan dan membosankan melihat mereka juara terus setiap tahun," Gullit menambahkan.

Baca juga: AC Milan Sudah Siapkan Pengganti jika Donnarumma Hengkang

Kendati demikian, Gullit, menilai Juventus masih menjadi salah satu kandidat juara Serie A musim ini.

"Mereka masih menjadi favorit, tetapi mereka masih memiliki kendala," lanjut pria 57 tahun itu.

Kendala tersebut datang dari kontestan lain di Serie A.

Musim ini, kompetisi tertinggi Negeri Pizza itu memang lebih ketat.

Hingga pekan ke-24, Juventus masih memimpin klasemen Liga Italia dengan 57 poin.

Baca juga: Dihukum UEFA karena Langgar FFP, Man City Ikuti Jejak AC Milan

Namun, mereka unggul tak lebih dari tiga poin dari para pesaing.

Lazio berada paling dekat dengan jarak hanya satu poin saja dari I Bianconeri.

Di bawah Lazio atau di peringkat ketiga, ada Inter Milan dengan 54 poin.

“Inter bagus, Lazio bagus dan Atalanta," tutur Gullit.

"Ini bagus untuk kompetisi Italia karena sangat menyebalkan melihat tim yang sama menang setiap tahun. Sangat menarik melihat kompetisi sekarang," ujar Gullit mengakhiri.