24 Tim Esports Bersaing demi Predator League Asia Pasific 2020

KOMPAS.com - Sebanyak 16 tim PUBG dan delapan tim DOTA 2 akan bersaing untuk dapat mewakili Indonesia pada ajang Asia Pasific Predator League 2020.

Babak final Predator League 2020 regional Indonesia telah memasuki babak final.

Babak final Predator League 2020 regional Indonesia yang digelar oleh Acer itu akan dilangsungkan di Atrium Mall Kota Kasablanka, Jakarta, pada 17-19 Januari 2020.

Baca juga: Lazio Vs Sampdoria - Cetak 3 Gol, Immobile Dekati Rekor Lionel Messi

Sebanyak 8 tim yang akan bersaing di Dota 2 adalah BOOM Esports, PG BarracX, PG Godlike, Breakbeat Squad, Hans Pro Gaming, Mugiwara x Miracle, PRFS, dan Team Wolf.

Sedangkan 16 tim PUBG adalah InVamouz, TGD DragonZ, Victim Reality, Victim Rise, Dreams, Alter Ego, PowerofWinner, Kuda Hitam, Wasted Player, 4nger WSC, OnePiece – RG, Akagami Mirror, Quantum eSports, BCS Raven, Space, dan Xperts MEG.

Setiap tim yang menjadi juara di gim PUBG dan DOTA 2 berhak mewakili Indonesia di Predator League Asia Pasific 2020 di Manila, Filipina, pada Februari 2020.

Mereka akan bersaing dengan perwakilan 16 negara Asia Pasific lain.

Selain Indonesia, negara lain yang ikut Predator League Asia Pasific 2020 adalah Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Filipina, Singapura, Hong Kong, Makau, India, Australia, Korea, Sri Lanka, Jepang, Myanmar, Bangladesh, dan Mongolia.

Final Asia Pasifik ini memperebutkan total hadiah sebesar 400.000 dollar AS atau setara dengan Rp 6 miliar.

Selain lolos ke tahap final Asia Pasific, para pemenang Predator League 2020 regional Indonesia bisa membawa pulang hadiah Rp 200 juta.

Baca juga: Proliga 2020, Tiga Tim Andalkan Pemain Muda

Untuk juara pertama hingga keempat akan mendapatkan beasiswa penuh dari BRI Institute.

"Predator League 2020 merupakan bentuk pembuktian konsistensi kami dalam mendukung dan menjadi akselelator ekosistem industri gaming nasional. Ini merupakan edisi tahun ketiga," ujar Herbert Ang selaku Presiden Direktur Acer Indonesia.

"Kami tak hanya menyiapkan gamers untuk berprestasi di esports tetapi juga dalam persiapan karier profesional mereka melalui jalur pendidikan."