KOMPAS.com – Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuasuatu masyarakat berupa budaya yang lahir dari berbagai nilai yang ada. Indonesia memiliki beragam bentuk kearifan lokal. Apa saja contoh kearifan lokal?
Contoh kearifan lokal adalah:
Baca juga: Kearifan Lokal: Definisi, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Contoh kearifan lokal yang berasal dari Provinsi Riau adalah adanya hutan larangan adat Rumbio di Kabupaten Kampar.
Menurut P. Njurumana dalam Pranata-pranata Sosial Masyarakat (2006), masyarakat adat melarang kegiatan uang dapat merusak fungsi hutan sebagai sumber air dan dapat menyebabkan kelestarian lingkungan terganggu.
Misalnya, tidak boleh menebang pohon, mengeksploitasi hasil hutan secara berlebihan, masuk ke hutan tanpa izin, berburu hewan, berkata tidak baik, dan menjual hasil hutan larangan adat Rumbio.
Kearifan lokal tersebut menghasilkan hutan larangan adat Rumbio yang selalu terjaga keanekaragaman hayatinya dan air bersih yang selalu tersedia.
Baca juga: Pentingnya Hutan bagi Kelangsungan Kehidupan
Contoh kearifan lokal selanjutnya adalah kesenian wayang berasal dari Jawa. Kesenian wayang dianggap sebagai kearifan lokal karena merupakan perwujudan budaya dengan nilai-nilai yang dapat diambil oleh masyarakat.
Dilansir dari Intangible Heritage Cultural UNESCO, kesenian wayang mengandung nilai-nilai moral dan estetika yang kerap digunakan untuk mengkritisi isu sosial dan politik yang sensitif.
Modern ini, kesenian wayang mengalami modernisasi. Namun, tetap mengandung nilai kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Wayang: Pengertian, Asal-usul, dan Fungsinya
Ogoh-ogoh adalah kearifan lokal berupa karya seni patung yang berasal dari Bali. Ogoh-ogoh adalah patung raksasa yang menggambarkan kekuatan alam semesta dan waktu yang tak terukur dan terbantahkan.
Ogoh-ogoh dibuat menjelang perayaan Nyepi dan diarak oleh banyak orang sehari sebelum hari Nyepi dan kemudian dibakar.