Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Alur Mundur Pada Karya Sastra, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

Kompas.com - 03/01/2023, 22:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Dalam karya sastra, alur alias plot menjadi titik tumpu dari jalannya cerita yang hendak disampaikan oleh sang penulis. Itulah mengapa, alur seolah memegang kendali akan bagus tidaknya suatu karya sastra, selain memenuhi fungsi didaktisnya kepada pembaca. 

Alur mundur adalah plot cerita yang ditulis oleh penulis dengan menggunakan akhir cerita (ending) sebagai pembukanya, kemudian diceritakan secara berurutan sampai bagian yang ada di masa kini.

Alur mundur disebut juga dengan alur flashback yang mana mengajak pembaca untuk mengetahui akhir ceritanya terlebih dahulu. Singkatnya, alur mundur menceritakan masa lalu terlebih dahulu, barulah masa sekarang.

Tahapan alur mundur ini dapat berupa: klimaks – antiklimaks – akhir – konflik cerita – awal cerita. Dalam alur mundur atau alur flashback ini, menitikberatkan pada sorot-balik peristiwa-peristiwa ke tahap sebelumnya dengan beberapa cara, yakni:

  • Pertama, pengarang dapat “menyuruh” sang tokoh untuk merenung kembali ke masa lalu dan menuturkannya kepada tokoh lain baik secara lisan maupun melalui tokoh lainnya.
  • Kedua, sang tokoh akan menceritakan masa lalu dari seorang tokoh (melalui dialog).
  • Ketiga, pengarang sendiri yang akan menceritakannya (dalam bentuk narasi).

Baca juga: Ragam Alur Cerita Fantasi

Ciri-ciri alur mundur

Beberapa ciri-cir alur mundur, sebagai berikut:

  • Diawali dengan konflik atau penyelesaian cerita

Dalam sebuah karya sastra yang menggunakan alur mundur, nantinya di bagian awal akan berisi konflik atau penyelesaian dari keseluruhan cerita. Seiring berlalu, barulah masuk ke tahapan awal terjadinya konflik.

  • Biasanya menggunakan latar waktu di masa lampau

Sebuah karya sastra yang menggunakan alur mundur, biasanya akan diawali dengan keterangan latar waktu di masa lampau. Tak jarang, terdapat pula tulisan keterangan tahunnya secara mendetail supaya pembaca tidak bingung.

  • Sangat memperhatikan transisi waktu

Penggunaan alur mundur dalam sebuah karya sastra memang sangat memperhatikan adanya transisi waktu antara tahap konflik menuju penyelesaian masalah hingga menuju latar belakang masalah.

Transisi waktu ini harus kronologis, tidak “meloncat” secara sembarangan supaya mudah dipahami pembaca.

Baca juga: Pengertian Alur Cerita dan Tahapannya

  • Memiliki konflik yang kuat

Sebuah karya sastra yang mengandalkan alur mundur tentu saja harus memiliki konflik yang kuat. Hal tersebut dilakukan supaya pembaca juga akan semakin tertarik dan penasaran akan cerita tahap selanjutnya.

Jika konflik biasa saja atau tidak kuat, maka pembaca akan cenderung bosan dan enggan melanjutkan ceritanya.

  • Disarankan untuk penulis yang memahami format penulisan alur

Sebenarnya, dalam hal ini tidak berarti para penulis pemula tidak memahami format penulisan alur mundur.

Namun umumnya, memang alur mundur ini digunakan oleh para penulis senior yang sudah memahami bagaimana penulisan alur yang benar, terutama alur mundur yang membutuhkan transisi waktu yang kronologis.

Kelebihan dan kekurangan alur mundur

Berikut kelebihan dan kekurangan alur mundur, yaitu:

Kelebihan

  • Membuat pembaca merasa penasaran dengan kelanjutan ceritanya
  • Memiliki jalan cerita di masa lalu yang membuat pembaca merasa harus menyelesaikan keseluruhannya

Kekurangan

  • Jika penulisan format alurnya tidak jelas, maka akan membuat pembaca bingung
  • Jika konflik tidak kuat, maka pembaca akan merasa bosan

Baca juga: Alur Cerita: Tahapan dan Jenisnya

Contoh karya sastra

Ada lumayan banyak karya sastra yang ceritanya menggunakan alur mundur, di antaranya:

  • Saman (1998)
  • Belenggu (1940)
  • Kubah (1980)
  • Tanah Gersang
  • Keluarga Permana (1978)
  • Gairah Untuk Hidup dan Untuk Mati (1968)
  • Atheis (1949)
  • Di Bawah Lindungan Ka’bah (1938)

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Positif Hubungan Sosial

Dampak Positif Hubungan Sosial

Skola
Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial

Skola
Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perkembangan Zaman

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perkembangan Zaman

Skola
Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Skola
Identitas Individu dan Kelompok

Identitas Individu dan Kelompok

Skola
Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Skola
Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Skola
30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

Skola
Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Skola
Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Skola
Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Skola
Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Skola
Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan

Skola
4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Skola
Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com