KOMPAS.com - Setiap manusia memiliki tingkat kebugaran jasmani yang berbeda. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh untuk terus beraktivitas tanpa merasa lelah berlebih.
Salah satu komponen dalam kebugaran jasmani yaitu kekuatan otot.
Dilansir dari buku Analisis Beban Kerja dan Produktivitas Kerja (2021) oleh Eni Mahawati dan teman-teman dijelaskan, kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan atau beban.
Kekuatan otot juga diartikan sebagai tenaga maksimum yang digunakan oleh suatu grup otot di bawah kondisi yang ditetapkan.
Kekuatan otot sangat menentukan penampilan seseorang dalam setiap aktivitas pekerjaan yang dilakukan.
Baca juga: Jaringan Otot: Jenis dan Fungsinya
Kekuatan otot dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin, ukuran cross section otot, jenis serabut otot, tipe kontraksi otot, ketersediaan energi dalam aliran darah, hubungan antara panjang dan tegangan otot saat kontraksi, dan recruitment motor unit.
Kekuatan otot dapat ditingkatkan dengan beberapa latihan, misalnya weight training. Di mana latihan ini menambah jumlah sarkomer dan serabut otot. Sehingga dengan terbentuknya serabut otot yang baru, kekuatan otot dapat meningkat.
Terdapat dua macam kekuatan otot, yaitu kekuatan otot statis dan dinamis. Berikut penjelasannya:
Kekuatan otot statis tidak termasuk beberapa gerakan selama pengerahan tenaga fisik.
Kekuatan otot dinamis adalah beban maksimum yang dapat ditangani oleh seseorang tepat waktu atau beberapa kali tanpa istirahat di antara repetisi. Sehingga membutuhkan pengerahan selama proses gerakan.
Beberapa manfaat kekuatan otot, yakni:
Baca juga: Sistem Otot Manusia dan Jenisnya
Beberapa aturan melatih kekuatan otot, sebagai berikut: