Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Muaro Jambi
KOMPAS.com - Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community disebut juga Uni Eropa (European Union).
MEE dibentuk atas dasar kondisi ekonomi dan politik negara Eropa pasca Perang Dunia II mengalami perpecahan.
Kemudian, beberapa negara Eropa menjalin kerja sama ekonomi dan politik untuk meningkatkan kesejahteraan dan perdamaian masyarakat Eropa.
Baca juga: Dinamika Penduduk Eropa
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Eropa mengalami kemiskinan dan perpecahan. Usaha untuk mempersatukan Eropa sudah dilakukan. Namun, keberhasilannya bergantung pada dua negara besar, yaitu Prancis dan Jerman Barat.
Pada tahun 1950 Menteri Luar Negeri Perancis, Maurice Schuman berkeinginan menyatukan produksi baja dan batu bara Perancis dan Jerman dalam wadah kerja sama yang terbuka untuk negara- negara Eropa lainnya, sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya perang.
Keinginan itu terwujud dengan ditandatanganinya perjanjian pendirian Pasar Bersama Batu Bara dan Baja Eropa atau European Coal and Steel Community (ECSC) oleh enam negara, yaitu Perancis, Jerman Barat (Republik Federal Jerman-RFJ), Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Italia.
Keenam negara tersebut selanjutnya disebut The Six State. Keberhasilan ECSC mendorong negara-negara The Six State membentuk pasar bersama yang mencakup sektor ekonomi.
Hasil pertemuan di Messina, Italia, pada tanggal 1 Juni 1955 menunjuk Paul Henry Spaak (Menlu Belgia) sebagai ketua komite yang harus menyusun laporan tentang kemungkinan kerja sama ke semua bidang ekonomi.
Kemudian, Henry Spaak mengusulkan pembentukan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) untuk kerja sama ekonomi negara-negara Eropa.
Dalam buku Sejarah Uni Eropa: Membedah Masa Lalu dan Isu Terkini (2016) karya Petrikor Immanuel dikatakan, secara resmi MEE terbentuk pada 25 Maret 1957 dan disepakati oleh 15 negara Eropa dalam perjanjian Roma 1957.
Baca juga: Benua Eropa: Letak Geografis, Keadaan Penduduk, dan Daftar Negaranya
Tujuan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), sebagai berikut:
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.