Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Kain tenun songket sukarara merupakan salah satu kerajinan khas Nusa Tenggara Barat.
Sukarara adalah nama sebuah desa yang cukup dikenal karena kegiatan masyarakatnya yang sangat menonjol di bidang penyediaan barang-barang cinderamata, terutama kain tenunnya.
Kain dengan warna cerah menjadi ciri khas songket Desa Sukarara. Selain warna yang cerah, motif-motif pada kain tenun songket sukarasa juga menambah keindahan kain songket sukarara.
Ada beberapa motif kain tenun songket sukarara yang terkenal. Jenis-jenis motif kain tenun songket sukarara adalah subahnale, komak, ragi genep, tapo kemalo, dan taman rengganis.
Baca juga: Jenis-Jenis Kain Tenun
Berikut penjelasannya:
Motif subahnale berornamen bunga yang dikelilingi tiga garis membentuk kotak segi enam berderet pada bagian tengah kain, kemudian ada variasi garis lurus sejajar dan zigzag pada bagian tepi kain tenun songket.
Warna dasar kain yang digunakan yaitu merah atau hitam, sedangkan garis-garisnya berwarna kuning. Untuk warna isian disesuaikan, ada kuning, putih, merah, hijau, dan biru tua.
Motif kembang komak, biasa digunakan pada kain sarung. Ornamen yang digunakan berbentuk kotak-kotak hitam kecil. Warna dasar hitam dengan garis-garis warna putih.
Pada mulanya jenis kain ini wajib disiapkan oleh seorang gadis yang akan melangsungkan pernikahan. Kain tenun ini dapat digunakan sebagai kain, sarung, atau selimut.
Baca juga: Filosofi Motif Kain Tenun Lurik
Motif ragi genep biasanya digunakan sebagai sarung. Warna dasar putih dengan garis-garis mendatar dan vertikal bersilang warna. Kain ini umumnya digunakan saat berpergian.
Makna motif ragi genep adalah orang yang bepergian hendaknya berpakaian yang memenuhi tata cara atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian orang tersebut akan dihormati.