Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Sansekerta: Ciri dan Contoh Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia

Kompas.com - 13/10/2022, 14:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.comBahasa Sansekerta adalah rumpun bahasa Indo-Eropa yang dianggap salah satu yang paling tua dan banyak dikenal oleh para peneliti bahasa.

Makna dari bahasa Sanskerta yaitu bahasa yang sempurna, antonim dari bahasa rakyat atau prakerta dan banyak dipakai untuk keperluan agama atau ilmiah.

Sampai saat ini, bahasa Sansekerta menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan di negara India karena berhubungan erat dengan Agama Hindu dan Buddha.

Di daerah India sendiri, bahasa Sansekerta banyak digunakan dalam beberapa acara dalam agama Hindu atau beberapa perayaan besar kenegaraan lainnya.

Baca juga: Arti Bhinneka Tunggal Ika

Ciri-ciri bahasa Sansekerta

Berikut ciri-ciri bahasa Sanseketrta, yaitu: 

Mempunyai delapan tata bahasa

Dalam bahasa Sansekerta terdapat Delapan tata bahasa yang membedakannya dengan bahasa lainnya. Delapan tata bahasa yang dimaksud adalah:

  • Tata bahasa berupa nominatif merupakan tata bahasa yang merujuk pada kata benda. Nominatif dalam pola bahasa pada pembentukan kalimat tertentu menunjukkan posisi sebagai subyek.
  • Pada intinya, normatif merupakan kelas kata untuk semua jenis atau unsur yang dapat dibendakan.
  • Tata bahasa vokatif merupakan kata yang merujuk pada kata persuasif seperti ajakan, seruan, atau panggilan.

Baca juga: Definisi Komunikasi Persuasif

  • Tata bahasa berupa akusatif merupakan kata yang menunjukkan pada obyek dari sebuah kata kerja. Akusatif dalam pembentukan suatu kalimat menempati posisi sebagai obyek yang didahului oleh kata kerja berbentuk transitif.
  • Sehingga, akusatif dengan kata kerja transitif harus saling berdampingan karena keduanya saling memengaruhi.
  • Tata bahasa instrumentalis merujuk pada alat. Pada kalimat bentuk pasif, kata benda yang menyebut pelaku merupakan instrumentalis.
  • Tata bahasa dativ merujuk pada kata tunjuk yaitu kepada, seperti, atau untuk.
  • Tata bahasa berupa ablatif merujuk pada asal usul sesuatu atau obyek yang mampu menggerakan sesuatu.
  • Tata bahasa generatif merujuk pada kata yang menunjukkan kepemilikan atau kepunyaan.
  • Tata bahasa lokatif merujuk pada keberadaan sesuatu atau menunjukkan letak suatu tempat tertentu.

Baca juga: Perbedaan Kalimat Deklaratif dan Imperatif

Mengenal tiga jenis kelamin atau jender

Ada tiga jenis kelamin atau jender yang dikenal dalam Sansekerta yaitu maskulin yang merupakan laki-laki, feminin pada perempuan, serta netral.

Penggunaannya biasa pada benda-benda yang dapat dibedakan menurut jendernya. Netral disini berarti kata benda yang dimaksud dapat melekat pada laki-laki atau pada perempuan.

Kata benda yang berakhiran a tapi pendek merupakan maskulin atau netral, sedangkan yang berakhiran a panjang maka hampir bisa dikatakan feminim.

Ada tiga jenis jumlah

Ada tiga jenis dalam tata bahasa Sansekerta untuk membedakan suatu benda, yaitu singular untuk benda yang berjumlah satu, dualis untuk menunjukkan dua benda, dan jamak yang menunjukkan jumlah lebih dari dua.

Baca juga: Kata Ganti Orang: Jenis dan Contoh Kalimatnya

Memiliki skema dasar

Skema dasar disini sebagai tanda untuk membedakan mana kata yang termasuk singular, dualis, atau jamak.

Skema dasar inilah yang digunakan dalam pembentukan kata dalam 8 tata bahasa seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Mempunyai hukum Sandhi

Hukum sandhi merupakan perubahan kata yang terjadi baik itu di awal, tengah, atau akhir karena adanya pengaruh bunyi yang hampir mirip.

Ada dua jenis hukum sandhi, yaitu sandhi dalam dan sandhi luar. Sandhi dalam adalah kata dasar yang bergabung dengan imbuhan tertentu. Sedangkan sandhi luar adalah dua kata dasar yang bergabung menjadi satu kata utuh.

Baca juga: Gabungan Kata: Pengertian, Unsur, Jenis, dan Contoh Kalimatnya

Istilah ini dapat ditemukan dalam bahasa Jawa Kuno atau dalam bahasa Indonesia. Beberapa contoh yang termasuk sandhi dalam pada bahasa Jawa yaitu:

  • Omah yang berarti rumah terbentuk dari dua unsur yaitu a ditambah uma.
  • Kepengin yang bermakna keinginan terbentuk dari dua unsur yaitu kapa dan ingin.

Sedangkan, yang termasuk sandhi luar di antaranya yaitu narendra (gabungan dari nara dengan indra) serta Werkudara (gabungan dari wreku dengan udara).

Contoh bahasa Sansekerta 

Banyak penggunaan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Sansekerta. Kita bahkan merasa sangat familier dengannya karena sudah terbiasa melafalkannya.

Berikut ini contoh beberapa kosakata hasil serapan ke bahasa Indonesia:

Bahasa Indonesia

Bahasa Sansekerta

Agama Agama
Istana Asthana
Jiwa Jiva
Karena  Karana
Madu Madhu
Neraka Naraka
Wacana Vacana
Baca Vaca
Cerita Carita

  

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Skola
Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Skola
Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Skola
Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Skola
Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan

Skola
4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Skola
Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Skola
Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Skola
2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

Skola
Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Skola
Apa Itu Digital Marketing?

Apa Itu Digital Marketing?

Skola
Kearifan Lokal: Pengertian dan Contohnya

Kearifan Lokal: Pengertian dan Contohnya

Skola
Apa Itu Penilaian Formatif?

Apa Itu Penilaian Formatif?

Skola
4 Arti Penting Perdamaian Dunia untuk Kemajuan Negara

4 Arti Penting Perdamaian Dunia untuk Kemajuan Negara

Skola
Mengapa Magnet Harus Dijauhkan dari Peralatan Elektronik?

Mengapa Magnet Harus Dijauhkan dari Peralatan Elektronik?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com