Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Bahasa Sansekerta adalah rumpun bahasa Indo-Eropa yang dianggap salah satu yang paling tua dan banyak dikenal oleh para peneliti bahasa.
Makna dari bahasa Sanskerta yaitu bahasa yang sempurna, antonim dari bahasa rakyat atau prakerta dan banyak dipakai untuk keperluan agama atau ilmiah.
Sampai saat ini, bahasa Sansekerta menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan di negara India karena berhubungan erat dengan Agama Hindu dan Buddha.
Di daerah India sendiri, bahasa Sansekerta banyak digunakan dalam beberapa acara dalam agama Hindu atau beberapa perayaan besar kenegaraan lainnya.
Baca juga: Arti Bhinneka Tunggal Ika
Berikut ciri-ciri bahasa Sanseketrta, yaitu:
Dalam bahasa Sansekerta terdapat Delapan tata bahasa yang membedakannya dengan bahasa lainnya. Delapan tata bahasa yang dimaksud adalah:
Baca juga: Definisi Komunikasi Persuasif
Baca juga: Perbedaan Kalimat Deklaratif dan Imperatif
Ada tiga jenis kelamin atau jender yang dikenal dalam Sansekerta yaitu maskulin yang merupakan laki-laki, feminin pada perempuan, serta netral.
Penggunaannya biasa pada benda-benda yang dapat dibedakan menurut jendernya. Netral disini berarti kata benda yang dimaksud dapat melekat pada laki-laki atau pada perempuan.
Kata benda yang berakhiran a tapi pendek merupakan maskulin atau netral, sedangkan yang berakhiran a panjang maka hampir bisa dikatakan feminim.
Ada tiga jenis dalam tata bahasa Sansekerta untuk membedakan suatu benda, yaitu singular untuk benda yang berjumlah satu, dualis untuk menunjukkan dua benda, dan jamak yang menunjukkan jumlah lebih dari dua.
Baca juga: Kata Ganti Orang: Jenis dan Contoh Kalimatnya
Skema dasar disini sebagai tanda untuk membedakan mana kata yang termasuk singular, dualis, atau jamak.
Skema dasar inilah yang digunakan dalam pembentukan kata dalam 8 tata bahasa seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Hukum sandhi merupakan perubahan kata yang terjadi baik itu di awal, tengah, atau akhir karena adanya pengaruh bunyi yang hampir mirip.
Ada dua jenis hukum sandhi, yaitu sandhi dalam dan sandhi luar. Sandhi dalam adalah kata dasar yang bergabung dengan imbuhan tertentu. Sedangkan sandhi luar adalah dua kata dasar yang bergabung menjadi satu kata utuh.
Baca juga: Gabungan Kata: Pengertian, Unsur, Jenis, dan Contoh Kalimatnya
Istilah ini dapat ditemukan dalam bahasa Jawa Kuno atau dalam bahasa Indonesia. Beberapa contoh yang termasuk sandhi dalam pada bahasa Jawa yaitu:
Sedangkan, yang termasuk sandhi luar di antaranya yaitu narendra (gabungan dari nara dengan indra) serta Werkudara (gabungan dari wreku dengan udara).
Banyak penggunaan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Sansekerta. Kita bahkan merasa sangat familier dengannya karena sudah terbiasa melafalkannya.
Berikut ini contoh beberapa kosakata hasil serapan ke bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia |
Bahasa Sansekerta |
Agama | Agama |
Istana | Asthana |
Jiwa | Jiva |
Karena | Karana |
Madu | Madhu |
Neraka | Naraka |
Wacana | Vacana |
Baca | Vaca |
Cerita | Carita |
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.