Oleh: M. Faisal, Guru SDN 214/IX Bukit Jaya, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Ada banyak kasus yang sering kita jumpai di tengah masyarakat terkait penyakit kelainan pada darah, misalnya leukimia.
Kelainan darah atau blood disorder adalah merupakan gangguan yang terjadi pada salah satu atau beberapa bagian darah sehingga memengaruhi jumlah dan fungsinya. Kelainan darah bisa bersifat akut maupun kronis.
Komponen darah mengandung zat cair dan zat padat. Bagian yang bersifat cair disebut plasma darah. Lebih dari setengah bagian darah merupakan plasma darah.
Sedangkan bagian yang bersifat padat merupakan sel-sel darah yang terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah (trombosit).
Baca juga: Gangguan Organ Peredaran Darah Manusia dan Cara Menjaga Kesehatannya
Sel darah memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut fungsi dan tugas sel darah, yaitu:
Setiap kelainan darah akan berdampak pada fungsi bagian darah tersebut.
Penyakit kelainan darah terdiri dari beberapa jenis, tergantung bagian darah yang terganggu dan penyebab yang mendasarinya.
Beberapa kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah, yaitu anemia, anemia aplastik, anemia autoimun hemoltik, anemia sel sabit, dan polisitemia.
Berikut penjelasannya:
Darah rendah atau anemia terjadi jika kadar sel darah merah sangat rendah, baik akibat pendarahan berlebihan, kekurangan zat besi, atau kekurangan vitamin B12.
Pada anemia yang cukup parah, penderita akan terlihat pucat di wajahnya, mudah lelah, dan sering sesak napas, bahkan terkadang menyebabkan penderita pingsan.
Baca juga: Sirkulasi Paru: Peredaran Darah Kecil pada Manusia
Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup banyak sel darah, salah satunya sel darah merah.
Anemia aplastik belum diketahui penyebabnya, tetapi diduga dipicu oleh infeksi virus, penyakit autoimun, efek samping penggunaan obat tertentu, kemoterapi, serta pengaruh kehamilan.
Anemia hemolitik autoimun merupakan salah satu jenis anemia yang kasusnya jarang terjadi. Penyebab anemia ini terjadi ketika sistem imun tidak bekerja dengan normal.