Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Manusia membutuhkan lingkungan untuk melangsungkan kehidupannya. Lingkungan hidup merupakan komponen penting yang harus dilestarikan.
Pelestarian lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda, dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab tiap manusia.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan.
Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992.
Ada dua gagasan penting yang termuat di dalamnya, yakni:
Pembangunan berkelanjutan menjadi perdebatan. Karena sulit dimengerti dan dinilai menghambat pembangunan, terutama pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: 5 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Pada 2015, masyarakat di semua negara mulai memandang penting pembangunan berkelanjutan, dibuktikan dengan lahirnya deklarasi Sustainable Development Goals (SDGs).
Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masa kini dengan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan.
Sehingga kualitas kehidupan saat ini tidak terganggu dan sumber daya alam tetap terjaga, guna menopang kehidupan generasi mendatang.
Pembangunan berkelanjutan harus terus diupayakan agar kelangsungan hidup manusia, baik generasi saat ini maupun di masa mendatang dapat terjamin.
Sejak 2015, pembangunan berkelanjutan telah dijalankan. Ini merupakan program lanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs) yang dilaksanakan pada 2000 hingga 2015.
Tiap kegiatan tentunya dilakukan dengan berbagai tujuan. Dalam hal ini, pembangunan berkelanjutan juga memiliki tujuannya sendiri.
Baca juga: Pengertian Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan tersebut tentunya diupayakan agar dapat tercapai. Tujuan pembangunan berkelanjutan dari program Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan berlanjut hingga 2030, terdiri atas tujuh belas (17) butir, yakni:
Bertujuan mengentaskan segala bentuk kemiskinan di seluruh tempat. Adapun targetnya adalah peningkatan pendapatan bagi penduduk miskin, kemudahan akses pelayanan, dan perlindungan penduduk dari bencana.