Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Meja Bundar (KMB): Latar Belakang, Hasil, dan Tokohnya

Kompas.com - 31/08/2022, 12:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.comKonferensi Meja Bundar (KMB) adalah pertemuan antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) yang mewakili sejumlah negara ciptaan Belanda di Kepulauan Indonesia

Pertemuan ini dilangsungkan di Den Haag, Belanda, mulai 23 Agustus hingga 2 November 1949. Ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan antara Indonesia dan Belanda yang telah lama terjadi.

Walau Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Belanda masih berupaya menguasai Indonesia.

Sebelum KMB, tiga pertemuan tingkat tinggi antara Belanda dan Indonesia telah dilaksanakan sebagai upaya penyelesaian masalah.

Ada pun pertemuan itu adalah:

  • Perjanjian Linggarjati pada 1947
  • Perjanjian Renville pada 1948
  • Perjanjian Roem-Royen pada 1949.

Baca juga: Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda

Meski sudah melangsungkan tiga pertemuan, belum ada titik terang penyelesaian masalah antara Belanda dan Indonesia.

Dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), Belanda bersedia untuk menyerahkan kedaulatan kepada Negara Republik Indonesia Serikat.

Latar belakang Konferensi Meja Bundar (KMB)

Pada 18 Desember 1948, Belanda melakukan Agresi Militer II terhadap Indonesia, dan melanggar Perjanjian Renville yang telah disepakati bersama.

Sebelumnya, Belanda juga melancarkan Agresi Militer I sebagai bentuk pelanggaran Perjanian Linggarjati.

Agresi Militer II Belanda mendapat kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dunia internasional.

Terlebih lagi, Belanda menangkap sejumlah pimpinan Indonesia, termasuk Soekarno, Moh. Hatta, Haji Agus Salim, dan beberapa menteri kabinet yang tengah bertugas di ibu kota sementara, Yogyakarta.

Baca juga: Konferensi Meja Bundar, Belanda Akui Kedaulatan Indonesia

Pada 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB menegur Belanda, dan menuntut pengembalian seluruh petinggi RI beserta pemulihan pemerintahannya.

Kemudian pada 4 April 1949, digelarlah Perundingan Roem-Royen antara Belanda dan Indonesia.

Perundingan ini berakhir pada 7 Mei 1949, dan menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain disetujuinya pelaksanaan KMB di Den Haag, kembalinya Pemerintahan Indonesia ke Yogyakarta pada 6 Juli 1949, dan gencatan senjata.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com