KOMPAS.com - Salah satu bentuk pengembangan teknik menggambar adalah seni lukis.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni lukis diartikan sebagai seni mengenai gambar menggambar dan lukis melukis.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, seni lukis adalah seni rupa dua dimensi yang terbentuk dan tersusun dari unsur-unsur rupa.
Unsur-unsur rupa yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. Melukis dilakukan di atas media kertas, kanvas, kain, batu, dinding, dan lain-lain.
Sebuah lukisan harus mampu menerjemahkan obyek di dalamnya. Ciri khas dari karya seni lukis biasanya didasarkan pada tema, corak, gaya, teknik, bahan, dan alat pada karya tersebut.
Hasil karya seni lukis biasanya menonjolkan keunikan tersendiri antara satu pelukis dengan pelukis lainnya.
Baca juga: 12 Aliran Seni Lukis dan Tokohnya
Beberapa fungsi dari seni lukis, di antaranya:
Dilansir dalam buku Teknik Menggambar Benda dan Melukis (2019) oleh Rantinah, terdapat lima teknik melukis, yaitu teknik aquarel, teknik plakat, teknik spray, teknik pointilis, dan teknik tempera.
Berikut penjelasannya:
Teknik seni lukis dengan cat air dan sapuan warna tipis. Sehingg amenghasilkan lukisan transparan dan warna lebih cerah atau terang.
Teknik seni lukis dengan cat air, hanya saja lukisan cenderung lebih tebal dibandingkan teknik aquarel karena menggunakan sapuan yang lebih tebal. Sehingga lukisan terlihat lebih pekat atau penuh.
Baca juga: Tujuan-Tujuan Seni Lukis
Teknik seni lukis dengan menyemprotkan cat air pada media lukis. Teknik spray harus dilakukan dengan hati-hati dan fokus, agar penyemprotan cat air bisa tepat pada gambar yang diinginkan.