KOMPAS.com – Sampah plastik menjadi ancaman bagi kehidupan di bumi karena sifatnya yang sulit terurai. Namun, tahukah kamu mengapa plastik sulit terurai? Berikut adalah pembahasannya!
Alasan mengapa plastik sulit terurai adalah plastik termasuk ke dalam senyawa xenobiotik.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, xenobiotik adalah senyawa yang tidak diproduksi secara alami oleh spesies biologis.
Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan Plastik untuk Terurai?
Plastik terbentuk dari rantai panjang karbon. Di mana karbon berikatan dengan karbon lainnya dalam ikatan yang kuat dan membentuk rantai panjang.
Dilansir dari Live Science, ikatan karbon-karbon dalam plastik memerlukan energi yang besar untuk dibuat.
Sehingga, secara alami plastik tidak terbentuk di alam karena alam memilih membentuk ikatan lain yang memerlukan lebih sedikit energi. Misalnya, ikatan peptida.
Artinya, secara alami plastik tidak diproduksi di alam atau tidak tersedia secara alami. Hal ini membuat organisme alam tidak mengenal senyawa plastik di alam.
Baca juga: Kantong Plastik, Awalnya dibuat untuk Selamatkan Bumi
Artinya, tidak ada pula organisme hidup yang secara alami memiliki sistem metabolisme untuk menguraikan menguraikan plastik secara efektif.
Alasan mengapa plastik sulit terurai selanjtnya adalah karena rantai panjang plastik yang sulit terurai.
Seperti dijelaskan sebelumnya, rantai panjang plastik memerlukan energi besar untuk terbentuk. Sehingga, rantai tersebut juga memerlukan energi yang besar untuk dapat terputus (terurai).
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, bakteri hanya bisa menyerang molekul di ujungnya. Sehingga, penguraian plastik hanya dapat dimulai dari ujung-ujung rantainya.
Baca juga: Kekhasan Atom Karbon
Hal ini mengakibatkan penguraian plastik oleh bakteri memakan waktu yang sangat lama. Seperti yang kita ketahui, plastik baru dapat teruraikan dalam waktu puluhan hingga ratusan tahun.
Sulitnya plastik untuk terurai menjadi alasan kuat mengapa kita harus menghemat penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.