KOMPAS.com - Istilah intelegensi sangat akrab dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Intelegensi merupakan salah satu kemampuan manusia.
Dilansir dari buku Biopsikologi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi (2017) oleh Hasanuddin, definisi intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional.
Oleh karena itu, intelegensi tidak dapat diamati secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan perwujudan dari proses berpikir secara rasional tersebut.
Berikut beberapa definisi intelegensi menurut para ahli, yaitu:
Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
Intelegensi sebagai kemampuan individu untuk memberikan respon yang tepat terhadap stimulasi yang diterimanya.
Misalnya orang mengatakan "kursi", bila melihat sebuah benda berkaki empat dan memiliki permukaan datar.
Maka makin banyak hubungan atau koneksi semacam itu yang dimiliki seseorang, makin intelegenlah orang tersebut.
Baca juga: Gangguan Teknis, Semantik, dan Psikologis dalam Proses Komunikasi
Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak dengan mencapai suatu tujuan, untuk berpikir secara rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungan secara efektif.
Intelegensi merupakan kemampuan seseorang untuk belajar, menyesuaikan diri dan memecahkan masalah baru.
Intelegensi yaitu tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan masalah yang langsung dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah yang akan datang.
Intelegensi sebagai kemampuan menerapkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya secara fleksibel untuk mengetahui tugas-tugas baru yang menantang.
Dikutip dari buku 12 Permainan untuk Meningkatkan Intelegensi Anak (2009) oleh Dyan R. Helmi, intelegensi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
Penelitian membuktikan bahwa korelasi nilai tes intelegensi dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan korelasi nilai tes intelegensi antara dua anak kembar sangat tinggi, sekitar 0,90.
Bukti lainnya, pada anak yang diadopsi, intelegensi mereka berkorelasi 0,40 - 0,50 dengan ayah dan ibu yang sebenarnya dan berkorelasi 0,10 - 0,20 dengan ayah serta ibu angkatnya.