KOMPAS.com - Banyaknya tipe konfigurasi sistem informasi akuntansi, mengharuskan proses audit menggunakan komputer sebagai alat bantu utamanya.
Prosedur audit yang mewajibkan menggunakan komputer ini dikenal dengan sebutan Teknik Audit Berbantu Komputer (TABK).
Kondisi yang menyebabkan prosedur audit perlu menggunakan komputer adalah disaat tidak ada dokumen jejak masukan dan perlu adanya peningkatan eketivitas serta efisiensi prosedur pemeriksaan saat mengaudit.
Tipe teknik audit ini terdiri dari, perangkat lunak audit dan data tuju untuk tujuan audit. Berikut penjelasannya:
Dalam prosedur audit, perangkat lunak merupakan salah satu contoh tipe dalam teknik audit berbantu komputer.
Baca juga: Audit dalam Lingkungan Sistem Informasi Komputer
Perangkat lunak audit ini terbagi menjadi beberapa program komputer yang berfungsi mengolah data audit yang signifikan dari sistem akuntansi entitas.
Berikut ini adalah tiga program yang terdapat dalam perangkat lunak audit:
Data uji adalah tipe kedua yang ada di dalam perangkat lunak audit. Data uji ini memiliki fungsi memasukkan data kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil sebelumnya.
Contoh dari data ini seperti, pengujian on-line password, pengendalian akses data, pengujian karakteristik pengolahan tertentu dan pengujian terpadu dengan memposting transaksi uji ke dummy unit.
Dikutip dari Sistem Informasi Akuntansi (2021) oleh Faiz Zamzami, berikut manfaat Teknik Akuntansi Berbantu Komputer (TABK), yaitu:
Baca juga: 4 Tahap-tahap Audit atas Laporan Keuangan
Dalam menggunakan teknik audit yang mengharuskan menggunakan komputer ini, perlu ada beberapa pertimbangan.
Pertimbangan utama tentunya adalah pengetahuan, keahlian, dan pengalaman seorang auditor. Tanpa adanya ketiga hal tersebut, teknik ini tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan.
Pertimbangan kesesuaian fasilitas yang ada di dalam komputer juga termasuk ke dalam hal ini. Apabila tidak ada fasilitas yang dibutuhkan tentu saja pekerjaan audit bisa dilakukan secara manual. Fasilitas yang dimaksud disini adalah program-program yang sudah dijelaskan di atas sebelumnya.
Pengujian audit sebenernya bisa dilakukan secara manual oleh auditor. Namun, pertimbangan akibat ketidakpraktisan mengharuskan auditor harus menggunakan komputer.
Biasanya proses audit manual menjadi tidak praktis karena disebabkan beberapa hal, seperti tidak ada data masukan, sistem tidak menghasilkan jejak, dan laporan keluaran tidak bisa diproduksi.