Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Pavlov: Pengertian dan Contohnya 

Kompas.com - 11/04/2022, 13:00 WIB
Ester Johana,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah kamu sering merasa bahwa kamu belum ada perkembangan pada diri sendiri? Atau mungkin kamu merasa bahwa akhir-akhir ini tidak berkembang dengan maksimal?

Tidak perlu khawatir karena fase dan perasaan itu adalah hal yang normal.

Perasaan itu dapat diubah menjadi hal yang positif dengan memaksimalkan kelebihan yang dimiliki.

Lakukan hal-hal kecil seperti rutinitas keseharian yang bisa diubah menjadi hal yang postif. 

Contohnya, sering bergadang atau mengonsumsi makanan cepat saji menjadi beberapa kebiasaan yang bisa diubah. 

Perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan dengan Teori Pavlov. Apa itu Teori Pavlov? 

Baca juga: Teori Penstrukturan: Pengertian, Asumsi, dan Konsep

Pengertian Teori Pavlov

Dikutip dari Simply Psychology, Teori Pavlov atau classical conditioning merupakan teori yang dipaparkan oleh seorang ahli psikologi Rusia,  Ivan Pavlov.

Teori Pavlov adalah pengkondisian klasik yang menggambarkan proses pembelajaran melalui asosiasi stimulus dari lingkungan dan bersifat alamiah.

Dapat diartikan juga bahwa classical conditioning sebagai pembentuk tingkah laku melalui proses persyaratan. 

Pavlov beranggapan bahwa tingkah laku organisme dapat dibentuk melalui peraturan dan manipulasi lingkungan. 

Eksperimen Teori Pavlov 

Untuk menunjukkan teorinya, Pavlov melakukan eksperimen mengenai fungsi kelenjar ludah pada anjing. 

Awalnya, Pavlov memperhatikan anjingnya yang selalu mengeluarkan air liur ketika asistennya memasuki ruangan. 

Untuk mengetahui hal tersebut, Pavlov dan asistennya mengenalkan barang yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan.

Selama proses mengenalkan tersebut, Pavlov tetap mengukur air liur yang diproduksi anjing. Bagi Pavlov, air liur merupakan respons alami, bukan kondisi atau pikiran aning. 

Selain itu Pavlov menyadari satu hal lagi bahwa tanpa adanya makanan dan bau, air lir anjing tetap keluar. Hal ini menandakan bahwa hal tersebut bukan proses fisiologi semata. 

Baca juga: Teori Penetrasi Sosial: Asumsi dan Tahapan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Skola
4 Unsur Pembentuk Kepribadian

4 Unsur Pembentuk Kepribadian

Skola
3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

Skola
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Skola
Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com