KOMPAS.com – Tumbuhan berbiji secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan monokotil (tumbuhan berbiji tunggal) dan dikotil (tumbuhan berbiji ganda). Berikut adalah contoh tumbuhan monokotil dan dikotil!
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, monokotil adalah tumbuhan dengan kotiledon tunggal, daun berurat sejajar, bunga kelipatan tiga, berkas pembuluh tersebar di batang (tidak ada kambium) dan memiliki sistem akar adventif.
Dalam taksonomi, tumbuhan monokotil disebut dengan kelas Liliopsida. Contoh tumbuhan monokotil adalah:
Baca juga: Ciri dan Jenis Tumbuhan Monokotil
- Lili
- Iris
- Tulip
- Bakung
- Teratai
- Lili air
- Anggrek
- Nanas
- Pisang
- Salak
- Sawo
- Teh
- Kiwi
- Kesemek
- Buah naga
- Rumput
- Gandum
- Barley
- Padi
- Jagung
- Tebu
- Sagu
- Gandum
- Kurma
- Jahe
- Kapulaga
- Lengkuas
- Kecombrang
- Kedondong
- Laos
- Kencur
- Kunyit
- Vanili
- Melon
- Kelapa
- Palem
- Sawit
- Pinang
- Aren
- Lidah buaya
- Jeruk nipis
- Jeruk purut
- Bunga sepatu
- Bawang putih
- Bawang putih
Baca juga: Tumbuhan Monokotil dan Dikotil: Ciri, Contoh dan Perbedaannya
Dilansir dari University California Museum of Paleontology, dikotil adalah tanaman dengan kotiledon ganda, daun menjari atau menyirip, bunga kelipatan empat atau lima, memiliki cambium, dan akar yang berkembang dari radikula.
Dalam taksonomi, tumbuhan dikotil disebut dengan kelas Magnoliopsida. Contoh tumbuhan dikotil adalah:
- Kacang polong
- Kacang badam
- Buncis
- Kedelai
- Semanggi
- Mint
- Kaktus
- Aster
- Mawar
- Melati
- Dahlia
- Geranium
- Bunga matahari
- Pohon ek
- Mangga
- Alpukat
- Coklat
- Jambu
- Asam
- Labu
- Mentimun
- Kentang
- Petai
- Terong
- Ceremai
- Lobak
- Wortel
- Tomat
- Blackberi
- Stroberi
- Raspberi
- Apel
- Persik
- Pir
- Sukun
- Jintan
- Ketumbar
- Adas
- Seledri
- Peterseli
- Ginseng
- Tembakau
- Cengkih
- Jeruk
- Bakau
- Mahoni
- Singkong
- Putri malu
- Pohon jarak
- Pohon karet
- Pohon kapas
- Cabai merah
- Cabai hijau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.