KOMPAS.com - Rohingya adalah istilah yang merujuk pada minoritas muslim yang sebagian besar berada di negara bagian Rakhine (Arakan), Myanmar (Burma).
Keberadaan Rohingya di Myanmar bermula dari abad ke-7. Rakhine, yang dulunya disebut Arakan, menjadi tujuan bagi orang-orang dari India.
Rakhine terletak di sisi barat Myanmar yang berbatasan langsung dengan Teluk Benggala (Bay of Bengal). Rakhine berada tepat di seberang Benggala, India.
Rakhine merupakan daerah yang strategis karena menjadi pusat perdagangan dan pintu masuk gerbang Myanmar.
Pedagang dari berbagai penjuru dunia, datang ke Teluk bengal dan Rakhine. Termasuk para pedagang muslim dari Arab.
Maka etnis Rohingya terbentuk dari keturunan pedagang Arab yang menetap di sana dan muslim dari Benggala.
Baca juga: Krisis Rohingya di Myanmar
India dan Myanmar (Burma) dulunya merupakan daerah kolonial Inggris dari tahun 1824–1886. Penjajah Inggris membawa imigran Benggali dari Wilayah Chittaging yang berbatasan langsung dengan Burma bagian barat untuk bekerja di perkebunan Arakan yang subur.
Sehingga penjajahan Inggris memiliki kebijakan terhadap kaum Benggali dan Rohignya di Burma.
Kebijakan Inggris menjadikan Muslim Rohingya sebagai kaum mayoritas di beberapa kota besar seperti Rangoon, Akyab, Bassein, dan Moulmein.
Namun, saat itu kaum urma di bawah penguasaan Inggris merasa tidak nyaman dengan imigrasi besar-besaran tersebut.
Etnis mayoritas Burma mengusir Muslim Rohingya dan menyebabkan Muslim Rohingya melarikan diri ke Burma bagian utara.
Pada tahun 1942 hingga 1943, Jepang masuk ek Burma dan melakukan penyerangan terhadap Inggris. Saat itu Inggris kalah dan daerah kekuasaanya termasuk daerah Muslim Rohingya berhasil diduduki oleh Jepang
Akibatnya Jepang melakukan tindakan diskriminasi terhadap Muslim Rohingya. Meski awalnya merasa kalah, Inggris menyerang Jepang dengan strategi gerilya yang disebut V Force.
Warga Muslim Rohignya memiliki peran penting dalam proses kemerdekaan Burma dengan melakukan perlawanan terhadap Jepang.
Baca juga: Sistem Pemerintahan dan Penduduk di Myanmar
Pada Oktober 1947 diadakan Konferensi London untuk membahas kemerdekaan Burma. Berdasarkan konferensi tersebut, Inggris menyerahkan kekuasaannya kepada Pemerintah Burma pada 4 Januari 1948.