Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Faktor Kerentanan Bencana Alam di Indonesia

Kompas.com - 18/03/2022, 15:00 WIB
Balqis Tsabita Azkiya,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

Sumber ABC News

KOMPAS.com - Bencana alam di Indonesia sering terjadi tiap tahunnya.

Dilansir dari ABC News, beberapa bencana alam di Indonesia adalah longsor, gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, dan tsunami. 

Bencana alam itu terjadi karena kondisi geografis Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik. Kondisi ini menyebabkan tabrakan lempeng tektonik yang menimbulkan gempa bumi. 

Namun, faktor bencana alam bukan hanya dari kondisi geografis saja. Masih ada beberapa faktor penyebab lainnya, seperti geologi dan sosial.

Berikut enam faktor penyebab kerentanan bencana alam di Indonesia:

  • Kondisi morfologi yang rawan bencana
  • Kerusakan lingkungan
  • Kemiskinan
  • Urbanisasi
  • Perubahan budaya
  • Kurangnya kesadaran untuk memperoleh informasi

Baca juga: Contoh Bencana Alam di Dataran Tinggi dan Rendah yang Disebabkan Manusia

Kondisi morfologi yang rawan bencana

Indonesia dikenal dengan kondisi morfologinya yang cukup beragam. Mulai dari dataran tinggi, seperti pegunungan, hingga dataran rendah, misalnya pantai.

Kondisi morfologi yang beragam ini ternyata cukup berbahaya, karena sewaktu-waktu dapat menimbulkan bencana alam.

Walau berbahaya, masih banyak warga rela bermukim di kawasan morfologi yang rawan. Misalnya, tebing curam hingga lereng pegunungan yang rawan. Hal ini tentunya sangat membahayakan keselamatan warga.

Kerusakan lingkungan

Kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor utama penyebab bencana alam.

Banyak warga merusak hutan, menebang pohon sembarangan, bahkan membakar hutan.  

Akibatnya, banjir sering terjadi, dan polusi udara pun makin tak terkendali. Lantaran, tidak ada tempat yang layak untuk menampung tingginya curah air hujan dan udara kotor tersebut.

Baca juga: Jenis-jenis Bencana Alam, Nonalam dan Sosial 

Kemiskinan

Adalah faktor kerentanan bencana alam Indonesia, yang berasal dari aspek sosial.

Dikutip dari buku Membuka Wawasan dengan Geografi (2018) karya Agnas Setiawan, masyarakat Indonesia masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Kemiskinan berdampak pada perolehan ilmu terkait bencana dan penanggulangannya. Masyarakat miskin kurang memperoleh informasi kebencanaan berikut cara mengatasinya. 

Oleh sebab itu, bencana alam masih sering terjadi. Salah satunya dikarenakan kesenjangan ilmu yang dialami masyarakat miskin di Indonesia. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com