Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Warna Merah pada Pelangi Selalu Terletak Paling Atas?

Kompas.com - 30/10/2021, 13:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelangi terdiri dari tujuh warna indah, yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Ketujuh warna tersebut ditampilkan dalam bentuk busur pelangi setelah hujan turun.

Susunan warna pelangi selalu menempatkan warna merah di paling atas dan warna ungu di bagian bawah. Susunan warna ini selalu demikian dan hampir tidak pernah berubah.

Mengapa warna merah pelangi selalu terletak di paling atas?

Dipengaruhi oleh panjang gelombang sinar matahari

Dikutip dari situs Department of Physics and Astronomy University of Toledo, sinar matahari terdiri dari foton (partikel dasar atau kuantum radiasi elektromagnet) dengan panjang gelombang yang berbeda.

Agar menghasilkan pelangi, gelombang sinar tersebut dibiaskan pada sudut yang berbeda di permukaan depan tetesan hujan.

Baca juga: Moonbow: Saat Pelangi Muncul di Malam Hari

Warna merah pelangi selalu terletak paling atas karena panjang gelombangnya paling besar di antara keenam warna lainnya. Berbeda dengan warna ungu dalam pelangi yang memiliki panjang gelombang terkecil.

Melansir dari situs Met Office: Weather and Climate Change, warna merah memiliki panjang gelombang sekitar 780 nanometer. Sedangkan warna ungu hanya memiliki panjang sekitar 380 nanometer.

Moonbow atau yang sering disebut pelangi di malam hari dan pelangi bulanwikipedia.org/Scolopendra33 Moonbow atau yang sering disebut pelangi di malam hari dan pelangi bulan
Posisi tetesan air hujan dan warna pelangi

Dalam situs Time and Date dijelaskan bahwa tiap tetesan air hujan akan memantulkan warna sinar matahari ke mata manusia. Namun, karena pemantulan dan pembiasan tiap warna memiliki sudut yang berbeda, hanya ada satu warna dari tiap tetesan yang akan mencapai mata manusia.

Sebagai contoh manusia dapat melihat warna merah pelangi dari tetesan air hujan yang posisinya tinggi di langit. Sedangkan warna jingga dihasilkan dari tetesan air hujan yang posisinya sedikit lebih rendah di langit.

Untuk warna lain, tetesan air hujan membentuk sudut yang lebih tajam di antara mata manusia dengan matahari. Sehingga terciptalah warna kuning, hijau, biru, nila, dan ungu sebagai warna pelangi.

Baca juga: Mengapa Pelangi Hanya Terlihat Setengah Lingkaran?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Skola
Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Skola
4 Unsur Stratifikasi Sosial

4 Unsur Stratifikasi Sosial

Skola
Arane Panggonan Bahasa Jawa

Arane Panggonan Bahasa Jawa

Skola
Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com