Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Huruf Miring dan Tebal

Kompas.com - 04/08/2021, 11:58 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), diatur penggunaan huruf termasuk huruf tebal dan miring.

Ketika membuat suatu tulisan, terkadang menggunakan kata yang harus dicetak miring maupun tebal. 

Kata-kata apakah saja yang harus dicetak miring dan tebal?

Berikut adalah aturan penggunaan huruf miring dan tebal yang dilansir dari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2016):

Penggunaan huruf miring

Penggunaan huruf miring, di antaranya:

  • Judul karya

Huruf miring dipakai untuk menusliskan setiap unsur dari judul karya seperti nama buku, nama majalah, nama situs, ataupun nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Baca juga: Contoh Kata Imbuhan dan Terikat

Penulisan miring tersebut juga berlaku dalam daftar pustaka, contohnya:

  1. Buku favorit saya adalah Dunia Sophie karya Jostein Gaarder.
  2. Berita tersebut bisa dibaca di Laman Resmi Republik Indonesia.
  3. Kenneth Krane. 1988. Introduction to Nuclear Physics. New York: John Wiley and Sons.
  • Penegasan kata

Huruf miring dapat dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan suatu kata ataupun kelompok kata dalam kalimat. Sehingga dapat menegaskan apa yang ingin disampaikan dalam suatu kalimat, seperti:

  1. Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani.
  2. Isilah soal pilihan ganda berikut dengan melingkari jawaban yang benar!
  3. Kode +62 digunakan oleh pengguna nomor ponsel dari Indonesia.
  4. Tidak ada ular di negara Islandia.
  • Ungkapan, bahasa daerah, dan bahasa asing

Huruf miring digunakan untuk menuliskan ungkapan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan juga bahasa asing dalam suatu kalimat, contohnya:

  1. Di umurnya yang masih muda, anak itu sudah makan asam garam kehidupan.
  2. Honey badger memiliki nama Latin Mellivora capenis adalah hewan paling tak kenal takut di dunia.
  3. Tidak ada yang menduga jika Barcelona dibuat bertekuk lutut oleh Hercules pada pertandingan 11 September 2010.
  4. Setiap kali merasa takut, ingatlah pepatah Latin audentes fortuna iuvat yang artinya keberuntungan berpihak pada yang berani.

Dilansir dari PUEBI Daring, nama orang, lembaga, dan organisasi dengan bahasa asing maupun bahasa daerah tidak perlu ditulis dalam huruf miring. Garis bawah pada kata juga bisa menggantikan tulisan miring jika tulisan dibuat dengan tulisan tangan atau mesin ketik.

Baca juga: Contoh Kata Tugas Hubungan Logis

Penggunaan huruf tebal

 Untuk penggunaan huruf tebal, sebagai berikut:

  • Menegaskan huruf ataupun kata

Jika dalam suatu kalimat telah terdapat huruf miring, maka huruf tebal dapat digunakan untuk menegaskan unsur dalam kata yang dicetak miring tersebut. Misalnya:

  1. Huruf ng dalam kata ngarai adalah huruf konsonan gabungan.
  2. Dalam peribahasa all good things come to end, kata yang dicetak miring berarti berakhir atau tidak selamanya terjadi.
  • Menegaskan bagian dalam karangan

Huruf tebal digunakan untuk mempertegas bagian-bagian dalam suatu karangan. Misalnya menulis judul, judul bab, dan judul sub-bab dalam huruf tebal. Contohnya:

Bab. 1 Kromosom 2 (Spesies)
Kromosom adalah materi genetik yang membangun segala macam fisik yang dimiliki oleh makhluk hidup. Perbedaan jumlah, bentuk, gen, dan urutannya dalam kromosomlah yang membedakan satu spesies makhluk hidup dengan spesies lainnya.

Bab. 8 Kromosom 9 (Penyakit)
Perubahan materi genetik (mutasi) dalam kromosom dapat membuat seseorang mengidap penyakit. Penyakit tersebut kemudian dapat diturunkan ke keturunnya berdasarkan sifat dominan atau resesifnya.

Baca juga: Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com