KOMPAS.com – Bilangan digunakan untuk menghitung berbagai macam benda dan kegiatan. Misalnya menghitung uang, menghitung jarak, dan menghitung luas.
Namun bagaimana jika hal yang dihitung memiliki jarak yang sangat panjang seperti jarak matahari dan bumi? Atau memiliki ukuran yang sangat kecil seperti sel darah?
Akan menyulitkan jika bilangan tersebut ditulis lengkap dan sangat panjang oleh karena itu biasanya digunakan bilangan eksponensial.
Dilansir dari Columbia University, bilangan eksponensial adalah bentuk singkatan matematika yang memungkinkan kita untuk menulis ekspresi matematika yang rumit dengan lebih ringkas.
Bilangan eksponen adalah bilangan yang dikalikan secara berulang-ulang dengan bilangan itu sendiri.
Baca juga: Bilangan Kuantum: Pengertian dan Macamnya
Eksponensial dituliskan dengan angka maupun huruf di sebelah kanan atas ekspresi matematika tertentu yang disebut dengan basis. Sedangkan bilangan eksponensial sering juga disebut pangkat.
Bilangan eksponensial memiliki sifat-sifat istimewanya sendiri sebagai berikut:
ekspresi matematika dengan eksponensial 1 atau dipangkatkan satu, hasilnya selalu ekspresi matematika sendiri. Contoh: 2¹ = 2, 67¹=67, dan 700¹=700.
Dilansir dari University of Minnesota, ketika eksponen adalah nol, maka berapapun angkanya ekspresinya akan selalu sama dengan satu. Contoh: 2º=1
Selain eksponensial satu dan nol yang sering disebut dengan kekuatan satu dan kekuatan nol, berikut adalah sifat eksponensial pada perkalian, pembaian, pangkat ganda, juga eksponensial pecahan:
Baca juga: Menentukan Bilangan Kuantum
Untuk mengerjkan persamaan tersebut, perlu diingat sifat eksponensial kekuatan negatif (aturan 8). Sehingga 1/6 dapat diubah menjadi 6^-1. Adapun 36 merupakan hasil dari 6^6, maka solusi soal tersebut adalah: