Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Tinta Cumi Berwarna Hitam

Kompas.com - 26/06/2021, 13:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cumi-cumi termasuk kelompok hewan Cephalopoda. Ciri khas kelompok hewan ini ialah kantong tinta yang terdapat di tubuhnya. Kantong tersebut akan menghasilkan tinta yang digunakan sebagai alat pertahanan dan perlindungan diri.

Dikutip dari Healthline, ketika cumi dan kelompok Cephalopoda lainnya merasa terancam, mereka akan menyemprotkan tinta hitam ke arah predator untuk mengaburkan pandangannya dan setelah itu mereka melarikan diri.

Cumi-cumi termasuk olahan makanan laut yang cukup digemari di Indonesia dan negara lainnya. Tidak sedikit pula, hewan laut ini diolah bersamaan dengan tintanya. Olahan ini cukup populer di Jepang dan Mediterania. Bahkan setelah diolah pun, warna tintanya masih tetap hitam.

Mengapa tinta cumi berwarna hitam?

Dilansir dari The Guardian, mayoritas tinta hewan Cephalopoda, termasuk cumi, mengandung melanin, beberapa enzim untuk produksi melanin, katekolamin, peptidoglikan, asam amino bebas serta logam.

Baca juga: Honey Badger, Hewan yang Tak Mengenal Rasa Takut

Melanin merupakan pigmen alami yang hampir dimiliki di seluruh tubuh makhluk hidup, termasuk manusia. Pada manusia, pigmen ini mempengaruhi warna kulit, rambut serta mata. Melanin di tubuh manusia terbentuk oleh melanosit.

Sama seperti manusia dan makhluk hidup lainnya, melanin juga mempengaruhi warna tinta pada cumi dan hewan Cephalopoda lainnya. Melanin merupakan senyawa utama bagi cumi dan hewan Cephalopoda untuk menghasilkan tinta hitam.

Kandungan dan pemanfaatan tinta cumi

Manusia telah memanfaatkan tinta cumi selama berabad-abad. Mulai dari pengobatan tradisional hingga pemanfaatan untuk kosmetik. Bahkan hingga saat ini, tinta cumi masih memiliki peranan besar untuk kehidupan manusia.

Dalam bidang kuliner misalnya, beberapa makanan di Jepang dan Mediterania, menggunakan tinta cumi untuk campuran pasta, nasi serta saus. Karena warnanya hitam dan kaya akan rasa gurih. Selain rasanya yang lezat, tinta cumi memiliki sejumlah manfaat baik, yaitu:

Artinya tinta cumi memungkinkan hewan ini untuk menetralkan bakteri dan berbagai virus berbahaya. Contohnya bakteri penyebab penyakit, seperti Escherichia coli serta Listeria Monocytogenes.

Baca juga: Mengapa Rajungan, Udang, dan Kepiting Berubah Kemerahan Saat Dimasak?

  • Sifat antioksidan dan anti kanker

Kadar antioksidan pada tinta cumi berasal dari polisakarida. Antioksidan ini bermanfaat untuk melindungi diri dari radikal bebas. Kandungan tinta pada cumi juga bersifat anti kanker. Ilmuwan memperkirakan jika sifat anti kanker ini juga berhubungan dengan antioksidan tinta cumi.

Tinta cumi memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh manusia, yakni dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi produksi asam lambung yang mengakibatkan maag, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com