KOMPAS.com - Ekologi termasuk dalam cabang ilmu Biologi. Ekologi mempelajari interaksi antar organisme dengan lingkungan sekitarnya.
Ilmu ekologi pertama kali digunakan oleh Ernst Haeckel, seorang biolog Jerman, pada 1869. Sejak saat itu, ekologi dimasukkan dalam cabang ilmu biologi.
Apa itu ekologi?
Menurut N.H.T. Siahaan dalam buku Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan (2004), ekologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mencari tahu hubungan organisme atau makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
Dapat dikatakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya adalah ekologi.
Secara etimologis, ekologi berasal dari Bahasa Yunani, yakni oikos dan logos. Oikos berarti rumah atau habitat dan logos berarti ilmu pengetahuan. Maka dapat diartikan jika ekologi ialah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari rumah atau habitat.
Baca juga: Ekosistem: Arti, Komponen, dan Jenisnya
Ilmu ekologi memang pertama kali digunakan pada 1869. Namun, ilmu ekologi pertama kali dikemukakan pada 1865 oleh Reiter. Saat itu, ilmu ekologi menjadi fokus dasar yang membedakannya dengan cabang ilmu biologi lainnya.
Dalam Bahasa Inggris, ekologi dikenal sebagai ecology. Dilansir dari The Ecological Society of America, ilmu ekologi berusaha memahami pentingnya hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya, termasuk manfaat ekosistem untuk makhluk hidup.
Dalam diktat berjudul Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi dan Ekosistem karya Suyud Warno Utomo, dkk, ruang lingkup biologi diawali dengan tingkatan yang paling bawah, yakni individu hingga ke tingkatan teratas, yaitu biosfer.
Jika diurutkan, maka ruang lingkup ekologi meliputi individu atau organisme, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer. Berikut penjelasannya:
Baca juga: Peran Manusia dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Mengutip dari buku Pengelolaan Lingkungan Hidup (2018) karya K.E.S. Manik, ekologi memiliki banyak asas yang sering digunakan. Asas tersebut di antaranya:
Asas pertama dalam ekologi adalah energi yang ada di setiap organisme, populasi, komunitas atau ekosistem dianggap sebagai energi yang disimpan atau dilepas. Artinya energi bisa diubah bentuknya, tetapi tidak bisa hilang atau diciptakan.
Contohnya tumbuhan memproduksi makanan berkat sinar matahari. Kemudian makanan itu dikonsumsi oleh makhluk hidup lainnya, seperti hewan atau manusia. Makanan tersebut berubah menjadi energi dan terlepas ke udara.
Asas kedua dalam ekologi adalah tidak ada sistem pemanfaatan energi yang efisien. Artinya tidak semua energi bisa dimanfaatkan untuk melakukan sesuatu. Contohnya benda dengan suhu panas akan memancarkan energi panasnya ke benda sekitarnya yang suhunya rendah.
Asas ketiga dalam ekologi adalah materi, energi, waktu dan keanekaragaman termasuk dalam sumber daya alam. Artinya sumber daya alam ini tidak berasal dari manusia tetapi bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahterannya.
Baca juga: Mengenal Ekosistem Laut
Asas keempat dalam ekologi adalah peningkatan ketersediaan sumber daya alam bisa memengaruhi hal lainnya. Artinya sumber daya alam yang ada bisa mempengaruhi kondisi penggunaan air, energi, produksi dan lain-lain.
Asas kelima dalam ekologi adalah makhluk hidup yang lebih cepat beradaptasi akan lebih mampu bersaing. Artinya makhluk hidup yang kemampuan adaptasinya tinggi akan lebih mudah bersaing, baik secara fisiologis maupun morfologis.
Ekologi memiliki beberapa manfaat bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Manfaat tersebut diantaranya:
Baca juga: Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.