KOMPAS.com - Pengangkatan Gubernur Jenderal Hindia Belanda merupakan salah satu contoh kebijakan VOC di bidang politik. Tujuannya agar pengelolaan kongsi dagang VOC dapat semakin mudah.
Ada banyak gubernur jenderal yang ditugaskan oleh Pemerintah Belanda di Hindia Belanda. Mereka menjadi kepanjangan tangan Belanda atau VOC kala itu.
Siapa sajakah mereka? Berikut merupakan daftar Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 1875 hingga 1904, yang dilansir dari situs Encyclopedia DKI Jakarta dan Dinas Pariwisata Jakarta:
Ia merupakan orang pertama yang tinggal di Gedung Istana Gubernur Jenderal atau yang sekarang dikenal dengan Istana Negara Indonesia. Sebelum menjadi gubernur jenderal, ia memiliki jabatan diplomatik di Paris, Madrid, Saint Petersbug serta Brussel.
Selain itu, pada pemerintahannya juga terjadi wabah Kolera di Pulau Jawa. Ia sangat berjasa dalam perluasan jaringan rel kereta api dan memperkenalkan teknologi telepon ke Hindia Belanda.
Jabatan tersebut diantaranya Menteri Urusan Kolonial Belanda pada 1879 dan Presiden Dewan Perwakilan Rakyat Belanda mulai dari 1881 hingga 1884. Kemudian ia dipercaya menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1884 hingga 1888.
Pijnacker Hordijk merupakan Profesor Hukum Konstitusional dan Hukum Romawi di Amsterdam. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dan Hubungan Kerajaan pada 1882 hingga 1883.
Setelah itu ia menjadi Gubernur Drenthe pada 1885 hingga 1888. Pada tahun berikutnya, ia diangkat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda hingga 1893.
Pada masa kepemimpinannya, dilakukan operasi pengendalian Lombok atau yang dikenal sebagai Lombok Pacificatie. Alasannya karena orang Lombok (Sasak) melakukan pemberontakan terhadap orang Bali yang menguasai daerah di Lombok.
Belanda membantu Lombok dalam pemberontakan tersebut dengan menyerang dan membakar Istana Cakranegara di Ampenan. Setelah Lombok menang atas pemberontakan tersebut, Belanda mengklaim jika Lombok merupakan daerah kekuasaannya.
Pada Lombok Pacificatie, Naskah Negarakretagama diselamatkan dari pembakaran istana tersebut dan dibawa ke Belanda. Nama Carel Herman diabadikan menjadi nama kapal mewah yang tenggelam pada 1936 di Perairan Jawa.
Sebelum diangkat menjadi gubernur jenderal, Willem Rooseboom merupakan seorang mayor jenderal dan politisi Belanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.