Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Harimau Makan Daging Mentah?

Kompas.com - 21/02/2021, 16:03 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harimau adalah hewan buas pemakan daging yang berukuran besar, memiliki cakar tajam, gigi taring yang kuat, bulu belang berwarna oranye, serta ekor yang panjang.

Harimau memakan daging dengan cara memangsa hewan lain untuk dapat bertahan hidup. Namun tahukah kamu mengapa harimau memakan daging yang masih mentah?

Jawaban lucunya mungkin karena harimau tidak bisa memasak. Tidak seperti manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang bisa mencari cara untuk memasak, harimau memiliki kecerdasan yang lebih rendah.

Dilansir dari Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute, harimau cukup pintar untuk berkomunikasi dengan sejenisnya, menandai teritorinya, menyusun strategi berburu, dan kecerdasan ekologi yang tinggi.

Namun harimau tetap kurang pintar untuk dapat memasak makanannya sehingga memakan langsung mangsanya secara mentah.

Baca juga: 5 Kucing Lucu yang Mirip Harimau dan Macan Tutul

Alasan lainnya adalah karena harimau merupakakan karnivora (hewan pemakan daging). Harimau adalah karnivora dari keluarga Felidae yang berisi kucing, singa, harimau, puma, cheetah, macan, lynx, dan jaguar.

Harimau adalah pemburu dengan tubuh terbesar di keluarga Felidae dengan kemampuan berenang yang menakjubkan.

Harimau berburu dengan cara memperhatikan mangsanya dari jauh secara sembunyi-sembunyi. Kemudian setelah siap ia akan menerkam mangsanya, menjatuhkannya ke tanah dan mematahkan atau menggigit lehernya hingga mati.

Harimau kemudian akan memakan mangsanya selagi masih baru, hal ini untuk menghindari bakteri pembusukan yang muncul jika daging mentah tidak langsung dimakan. Harimau bisa memakan daging mentah tanpa sakit perut ataupun mengalami salmonella.

Dilansir dari AnimalHow, hewan karnivora memiliki asam yang lebih banyak dan lebih kuat dalam perutnya. Asam ini dapat mencerna daging mentah dan membunuh bakteri di dalamnya sehingga hewan menjadi tidak sakit.

Terlebih lagi harimau memiliki sistem kekebalan tubuh yang tinggi juga indra penciuman yang tajam.

Sistem kekebalan tubuh menjaga harimau tidak sakit walau memakan daging mentah yang mengandung bakteri. Penciuman yang tajam juga menghindarkan harimau memakan makanan yang beracun atau berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Skola
Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Skola
Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

Skola
Candrane Perangan Awak

Candrane Perangan Awak

Skola
Cacading Awak Bahasa Jawa

Cacading Awak Bahasa Jawa

Skola
Munggah Kabiasaane Awak Bahasa Jawa

Munggah Kabiasaane Awak Bahasa Jawa

Skola
Arane Pegawean Basa Jawa

Arane Pegawean Basa Jawa

Skola
4 Wujud Diferensiasi Sosial beserta Penjelasannya

4 Wujud Diferensiasi Sosial beserta Penjelasannya

Skola
Stratifikasi Sosial dan Sifatnya

Stratifikasi Sosial dan Sifatnya

Skola
Lapisan Matahari beserta Penjelasannya

Lapisan Matahari beserta Penjelasannya

Skola
Cara Mengubah Active Voice ke Passive Voice

Cara Mengubah Active Voice ke Passive Voice

Skola
Unsur-unsur Komunikasi Intrapersonal

Unsur-unsur Komunikasi Intrapersonal

Skola
3 Bedanya El Nino dan La Nina, Apa Saja?

3 Bedanya El Nino dan La Nina, Apa Saja?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com