KOMPAS.com - Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, memiliki banyak suku, agama, ras, dan budaya. Sehingga semua warga Indonesia harus memiliki rasa toleransi terhadap keberagaman.
Sikap toleransi ini ditunjukkan untuk menghormati adanya perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya yang dimiliki kelompok atau individu.
Toleransi berasal dari kata latin tolerare, yang artinya bertahan, sabar, atau membiarkan sesuatu yang terjadi.
Di mana seseorang atau suatu kelompok memiliki sebuah kepercayaan sendiri dan tidak mengganggu atau menekan orang lain.
Baca juga: Pelaksanaan Sikap Toleransi
Dalam buku Pluraslisme, Konflik, dan Perdamaian (2002) oleh Elga Sarapung, prinsip toleransi yaitu:
Adapun fungsi toleransi, sebagai berikut:
Negara plural seperti Indonesia, rentan terjadi perpecahan. Sehingga masyarakat harus dengan sadar dan menerapkan nnilai toleransi agar Indonesia terhindar dari perpecahan, terutama berkaitan tentang agama.
Sikap toleransi menumbuhkan rasa kassih dan meningkatkian rasa persaudaraan antarsesama, sehingga menghindarkan adanya kesalahpahaman dan permusuhan.
Baca juga: Tujuan dan Manfaat Toleransi
Toleransi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara. Karena bangsa yang maju adalah bangsa yang warganya dapat menerima perbedaan orang lain.
Semakin memahami tentang prinsip perbedaan, maka semakin sadar akan nilai toleransi. Semua agama mengajarkan hal baik dan penuh rasa kasih sayang antar sesamma. Ketaqwaan seseorang dapat terlihat dari bagaimana cara manusia menerapkan ajaran agamanya masing-masing.
Baca juga: Toleransi dalam Keberagaman
Dalam jurnal ilmiah Skala Karakter Toleransi: Konsep dan Operasional Aspek Kedamaian, Menghargai Perbedaan, dan Kesadaran Individu (2017) oleh Supriyanto, indikator toleransi dapat dilihat dari: