Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Kompas.com - 08/02/2021, 13:01 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Republik Indonesia, Sumpah Pemuda adalah ikrar pemuda-pemudi Indonesia.

Ikrar ini digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda lainnya. Ikrar tersebut kemudian melahirkan sebuah sumpah yang dibawa pemuda-pemudi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejarah Sumpah Pemuda

Dalam buku Makna Sumpah Pemuda (2012) oleh Sri Surdaniyatun, sumpah pemuda berasal dari kata sumpah dan pemuda. Sumpah diartikan janji dan harus ditepati.

Baca juga: Nilai-Nilai Penting Sumpah Pemuda

Sehingga sumpah pemuda berarti janji para pemuda yang diucapkan saat kongres pemuda II di Jakarta, 28 Oktober 1928.

Pada 1908, rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah. Di berbagai wilayah, pemuda Indonesia mulai membentuk perkumpulan dan menentang penjajah.

Kemudian pada 1928, rasa kebangsaan Indoensia dan persatuan Indonesia mulai menjadi cermin dari rasa bangga, rasa memiliki cita-cita tinggi untuk Indonesia merdeka.

PPPI yang telah dijiwai oleh cita-cita perhimpunan Indonesia memiliki prakarsa untuk mengadakan kongres pemuda kedua. Di mana sebelumnya, pada kongres pertama di Bandung, PPPI meminta supaya semua organisasi pemuda mengadakan fusi.

Lahirnya Sumpah Pemuda

Dilansir dari situs resmi Museum Sumpah Pemuda, atas inisiatif PPPI, Kongres Indonesia Muda kedua (Kongres Pemdua II) dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Baca juga: Sumpah Pemuda, Menandai Periode Penegas Kemerdekaan Bangsa Indonesia

Berikut ketiga rapat yang dilakukan di tiga gedung berbeda:

  • Rapat pertama

Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928. Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.

Menurutnya ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

  • Rapat kedua

Rapat kedua terjadi pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop membahas masalah pendidikan. Di mana anak-anak harus mkendapat pengetahuan kebangsaan.

Harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak-anak diwajibkan dididik secara demokratis.

Baca juga: Latar Belakang Sumpah Pemuda

  • Rapat ketiga

Rapat ketiga terjadi pada hari dan tanggal yang sama dengan rapat kedua, hanya saja pada sesi berikutnya berpindah ke gedung Indonesische Clubhuis Kramat.

Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Dalam kongres terakhir ini sekaligus diumumkan rumusah hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan tersebut diucapkan sebagai sumpah setia, Sumpah Pemuda.

Isi Sumpah Pemdua berbunyi sebagai berikut:

  1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
  2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  3. Kami putra dan putri Indonsia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indoensia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com