Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Olahraga Lompat Kangkang

Kompas.com - 05/02/2021, 20:21 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lompat kangkang termasuk dalam cabang olahraga atletik nomor lompat. Olahraga ini dilakukan dengan melompati peti. Saat berada di udara posisi kedua kaki terbuka lebar ke kanan dan ke kiri.

Menurut Asep Kurnia Nenggala dan Irwansyah dalam Buku Sehat dan Tangkas Berolahraga (2007), olahraga lompat kangkang menggunakan voulting horse atau kuda-kuda lompat.

Voulting horse ini dijadikan pijakan atau tumpuan saat atlet akan melompat. Kira-kira tingginya 60 cm. Dalam latihan lompat kangkang, penggunaan voulting horse bisa digantikan dengan teman sebaya dalam posisi bungkuk.

Berikut adalah teknik melakukan lompat kangkang:

  1. Sebelum melompat, berlarilah beberapa langkah. Tujuannya memberi tenaga saat tubuh akan menolak di atas peti.
  2. Saat langkah terakhir, kaki ditolakkan sehingga posisi tubuh melenting ke depan.
  3. Posisi kedua tangan lurus ke depan dan siap untuk bertumpu pada peti atau punggung teman.
  4. Jika tangan sudah menyentuh peti, kaki diangkat dan dibuka lebar agar bisa melompati peti atau punggung teman.
  5. Saat posisi kaki berada di atas peti atau punggung teman, tangan ditolakkan ke depan. Kemudian lakukan pendaratan dengan posisi kedua kaki rapat.

Baca juga: Pengertian dan Teknik Lompat Kangkang

Mengutip dari situs FIG - Aerobic Gymnastics, posisi tubuh saat melakukan lompat kangkang haruslah tepat dan benar karena bisa mempengaruhi hasil akhir.

Saat berada di udara, posisi kaki harus terbuka lebar. Kira-kira sudutnya membentuk 90 derajat dengan tangan. Kaki diusahakan untuk sejajar atau lebih tinggi dibanding lantai. Saat mendarat, kedua kaki harus menyentuh lantai secara bersamaan dan posisinya rapat.

Dalam melakukan lompat kangkang, terkadang ada beberapa kesalahan yang dianggap remeh namun dapat berdampak besar pada hasil lompatan. Apa sajakah itu?

  1. Saat berlari, kecepatannya tidak maksimal sehingga hasil lompatan kurang maksimal.
  2. Posisi tangan saat menyentuh peti kurang sesuai dan kurang kuat sehingga bisa tergelincir.
  3. Saat tangan menyentuh peti, kepala dan badan tidak terangkat dengan baik. Sehingga hasil lompatan kurang maksimal.
  4. Posisi kaki saat mendarat tidak rapat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com