KOMPAS.com - Filipina dikenal sebagai negara revolusi hijau. Ini karena keberhasilannya dalam produksi pangan, khususnya beras.
Selama bertahun-tahun, Filipina berhasil melakukan revolusi hijau. Keberhasilan ini juga membuat Filipina dapat mengekspor bahan pangan, khususnya beras, ke berbagai negara.
Dilansir dari situs Eye on Asia (Eyeonasia.gov.sg), berikut adalah profil singkat negara Filipina:
Baca juga: Malaysia, Negara Melayu dengan Beragam Etnis
Dikutip dari situs Nations Online, Ferdinand Magellan adalah orang Eropa pertama yang menginjakkan kaki di Filipina. Saat itu, tujuan utama orang Spanyol datang ke Filipina adalah untuk menyebarkan agama Kristen dan perdagangan rempah-rempah.
Saat Filipina dijajah oleh Spanyol, sekitar tahun 1756 hingga 1763 terjadi perang tujuh tahun. Perang ini dilakukan oleh British East India Company untuk merebut Manila. Walau pada akhirnya Filipina kembali jatuh ke tangan Spanyol.
Pemberontakan warga Filipina tidak terlepas dari peran Katipunan. Sekitar tahun 1896, Katipunan melawan serta memberontak Spanyol.
Setelah lepas dari jajahan Spanyol, Filipina jatuh ke tangan Amerika Serikat. Ada dua tahap penjajahan Amerika Serikat atas Filipina.
Pertama, penjajahan ini ditujukan untuk mempersiapkan Filipina menjadi negara merdeka. Kedua ditandai dengan berdirinya Persemakmuran Filipina.
Negara Filipina mendapat kemerdekaannya pada 12 Juni 1898 dari Spanyol. Sedangkan untuk kemerdekaan dari Amerika Serikat didapatkannya pada 4 Juli 1946.
Bentuk pemerintahan Filipina adalah republik. Ideologi yang dianut oleh Filipina adalah ideologi demokrasi yang mana rakyat memiliki kesempatan untuk memilih dan menentukan presidennya tiap lima tahun sekali.