Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Baksa Kembang, Tari Klasik Kalimantan Selatan

Kompas.com - 03/02/2021, 20:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Tari Baksa Kembang merupakan tarian klasik yang difungsikan sebagai tarian penyambutan tamu yang dilakukan oleh putri-pitri Kerajaan Banjar.

Tari Baksa Kembang adalah salah satu tari klasik yang berasal dari Kerajaan Banjar, Kalimantan Selatan.

Tari Baksa Kembang adalah tari klasik yang ditarikan dalam tembok istana. Tarian tersebut telah berkembang menjadi tari rakyat.

Di mana merupakan tari penyambutan tamu dengan mempersembahkan rangkaian bunga sebagai ungkapan kebahagiaan atas kehadiran tamu dengan iringan doa selamat dan harapan bahwa kehidupan tamu tersebut harum wangi namanya.

Asal usul tari Baksa Kembang

Dikutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 9: Mamanda (Kalimantan Selatan) (2008) karya Kusnanto, tari Baksa Kembang sudah ada sebelum Kerajaan Banjar sekitar ratusan tahun yang lalu pada abad ke-15.

Baca juga: Tari Tandak Sambas, Tarian Khas Kalimantan Barat

 

Bahkan sudah ada sebelum pemerintahan Sultan Suriansyah. Sultan Suriansyah merupakan raja pertama Kerajaan Banjar.

Tarian tradisional tersebut termasuk jenis tarian klasik yang dipertunjukkan untuk menghibur keluarga keraton dan menyambut tamu aguang seperti raja atau pangeran. Tari Baksa Kembang di tarikan oleh putra-putri keraton.

Seiring perkembangan zaman, lambat laun tari klasik tersebut lebih bermasyarakat. Tidak hanya ditarikan oleh putri-putri keraton, tapi juga ditarikan oleh galuh-galuh (gadis-gadis) Banjar.

Sekarang, para gadis remaja di wilayah Banjar, telah memiliki keterampilan untuk menari tari Baksa Kembang. 

Para penari Baksa Kembang biasanya memakai hiasan di tangan mereka berupa kembang bogam.

Baca juga: Unsur-Unsur Tari

 

Kembang bogam merupakan rangkaian dari berbagai bunga, yaitu bunga mawar, melati, kantil, dan kenangan.

Kembang bogam nantinya akan diberikan pada tamu beserta istrinya setelah selesai menari.

Cerita tari Baksa Kembang

Tari Baksa Kembang menceritakan putri-putri keraton sedang bermain di taman bunga.

Para putri memetik bunga dan merangkainya menjadi kembang bogem. Kembang bogem yang sudah jadi, mereka bawa untuk menari dengan gemulai dan riang gembira.

Dilansir dari situs Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, tarian tersebut biasanya ditarikan oleh satu ataupun beberapa penari wanita, namun harus berjumlah ganjil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com