KOMPAS.com - Indonesia terkenal akan kekayaan budayanya yang tersebar di berbagai daerah. Kekayaan budaya ini salah satunya ditunjukkan melalui pentas teater tradisional.
Teater tradisional dengan teater modern tidak memiliki perbedaan jauh. Teater tradisional muncul dan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terhadap seni.
Sedangkan teater modern muncul dan berkembang sesuai dengan zaman yang sedang berlangsung. Sumber dari teater modern muncul dari seni teater tradisional.
Salah satu ciri dari teater tradisional adalah menggunakan bahasa daerah sesuai dengan wilayah pementasan teater.
Selain itu, ada beberapa ciri lain dari teater tradisional. Berikut adalah penjelasannya yang mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):
Baca juga: Merancang Pementasan Teater Tradisional
Seni teater tradisional dibagi menjadi tiga jenis, yakni teater rakyat, teater klasik, serta teater transisi, yang memiliki perbedaannya masing-masing.
Sesuai dengan namanya, teater rakyat lahir dan berasal dari kehidupan bermasyarakat, seperti upacara adat serta upacara keagamaan. Unsur yang ada dalam teater rakyat adalah cerita, pelaku (pementas drama), serta penonton.
Jika teater rakyat berasal dari kehidupan rakyat, berbeda halnya dengan teater klasik. Jenis teater ini lahir dan berasal dari pusat kerajaan atau kraton.
Teater transisi bersumber dari teater tradisional seperti pada umumnya. Hanya saja cara penyuguhannya dipengaruhi oleh teater gaya barat.
Menurut Yadi Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Teater Tradisional (2010), teater tradisional berasal dari sastra yang disampaikan secara lisan, permainan, serta upacara ritual.
Baca juga: Perbedaan Drama dan Teater