KOMPAS.com - Lari adalah salah satu jenis aktivitas yang menyehatkan. Siapa saja bisa melakukannya, baik dalam beraktivitas sehari-hari maupun untuk berolahraga.
Lari tergolong dalam jenis olahraga atletik. Terdapat banyak nomor perlombaan lari dalam olahraga atletik. Salah satu contohnya adalah lari jarak menengah.
Pada pembelajaran teknik lari jarak menengah, seorang pelari harus bisa menguasai berbagai teknik dasar yang sangat diperlukan untuk meningkatkan performa saat berlari.
Ada tiga teknik dasar dalam olahraga lari, yakni teknik start, teknik berlari serta teknik melewati garis finish.
Dalam lari jarak menengah, ada dua jenis teknik start yang digunakan, yakni start jongkok untuk kategori 800 meter serta start berdiri untuk kategori 1500 meter.
Baca juga: Aktivitas Gerak Berlari di Tikungan dalam Lari Jarak Menengah
Untuk teknik berlari dalam lari jarak menengah menggunakan teknik ball-hell-ball. Selain itu, pelari juga mengayunkan tangan untuk menambahkan tenaga ketika berlari.
Lalu, bagaimana dengan teknik melewati garis finish dalam lari jarak menengah?
Secara garis besar, teknik melewati garis finish dalam perlombaan lari tidak boleh dilakukan dengan melompat.
Alasannya karena pelari bisa kehilangan keseimbangan tubuh, jika melewati garis finish dengan melompat.
Teknik memasuki garis finish sangat penting untuk dipelajari dalam olahraga lari jarak menengah.
Baca juga: Pengertian dan Nomor Lari Jarak Menengah
Lalu, bagaimana posisi tubuh yang baik saat melakukan teknik melewati gars finish?
Saat seorang pelari akan memasuki garis finish, ia tidak boleh mengurangi kecepatan berlari atau dengan kata lain kecepatan yang digunakan harus sama seperti saat sedang berlari.
Tidak hanya itu, usahakan saat akan memasuki garis finish jarak langkah kaki semakin diperlebar tanpa mengurangi kecepatan.
Berikut adalah posisi tubuh yang baik saat akan melewati garis finish, yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):
Baca juga: Teknik Lari Jarak Pendek