Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Westernisasi: Definisi dan Dampaknya

Kompas.com - 13/12/2020, 17:55 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tidak hanya modernisasi, proses perubahan sosial yang juga disebabkan oleh globalisasi adalah terjadinya westernisasi.

Sebagian besar masyarakat seringkali menyamakan westernisasi dengan modernisasi, padahal keduanya memiliki perbedaan.

Westernisasi merupakan proses meniru gaya hidup orang barat atau luar negeri. Sedangkan modernisasi mencakup hal yang lebih luas.

Modernisasi bukanlah pengambilalihan gaya dan cara hidup orang barat. Suatu bangsa atau negara tetap bisa melakukan modernisasi meskipun tidak mengadaptasi dan mengambil alih gaya dan cara hidup orang barat.

Baca juga: Modernisasi: Definisi dan Dampaknya

Dalam buku Pengantar Ringkas Sosiologi (2020) karya Elly M. Setiadi, dijelaskan bahwa westernisasi merupakan proses pengambilalihan unsur-unsur kebudayaan barat secara membabi buta tanpa melalui proses pertimbangan apakah unsur-unsur kebudayaan barat tersebut sesuai dengan kultur bangsa atau tidak.

Faktor utama penyebab terjadinya westernisasi adalah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Teknologi yang lebih maju membuat masyarakat mudah untuk mengakses berbagai kebudayaan barat tanpa adanya filter sama sekali.

Selain itu, westernisasi juga terjadi karena adanya kecenderungan masyarakat yang menganggap bahwa kebudayaan barat lebih maju, modern, keren, dan lebih bergaya.

Adanya anggapan tersebut membuat masyarakat mengadopsi semua kebudayaan barat tanpa melakukan filter. Padahal tidak semua budaya barat dapat diterapkan di Indonesia. Westernisasi inilah yang membuat eksistensi kebudayaan nasional menjadi terancam.

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Cepat-Lambatnya Integrasi Sosial

Dampak negatif westernisasi

Dilansir dari buku Eksiklopedia Sosiologi Perubahan Sosial (2018) karya Joan Hesti dan kawan-kawan, dijelaskan dampak negatif westernisasi, yaitu:

  • Segi gaya hidup

Akibat westernisasi, sebagian besar masyarakat mulai mementingkan gengsi dan kepraktisan seperti yang dilakukan oleh masyarakat barat.

Masyarakat cenderung mengikuti gaya hidup konsumtif dan serba praktis, seperti mengikuti gaya hidup artis Hollywood atau menggemari fast food.

  • Segi pergaulan

Tidak bisa dimungkiri bahwa gaya pergaulan remaja di barat cenderung lebih bebas. Cara pergaulan ini jelas tidak sesuai apabila diterapkan di Indonesia yang notabennya menjunjung tinggi adat ketimuran.

Selain itu, pergaulan bebas dapat menyebabkan permasalahan yang lebih luas, seperti remaja yang sering melanggar nilai dan norma sosial, free sex, penggunaan alkohol, dan penggunaan obat terlarang atau narkoba.

Baca juga: Pengaruh Globalisasi bagi Negara

  • Segi budaya

Budaya lokal atau budaya nasional yang beraneka ragam perlahan mulai tergeser dan tergantikan oleh penyamaan dengan budaya barat. Selain itu, westernisasi juga berpotensi melunturkan semangat nasionalisme bangsa, terutama bagi generasi muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com