Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aspek Kebahasaan Cerita Pendek

Kompas.com - 30/11/2020, 17:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Arum Sutrisni Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.comCerpen merupakan prosa fiksi yang dapat dibaca dalam sekali duduk. Berikut ini penjelasan singkat aspek kebahasaan dalam cerpen:

Menurut Burhan Nugiyantoro dalam Teori Pengkajian Fiksi (1998), cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam.

Predikat pendek pada kata cerita pendek bukan ditentukan jumlah halaman cerita atau sedikitnya tokoh dalam cerita. Melainkan karena ruang lingkup permasalahan yang ingin disampaikan. Unsur dalam cerpen tidak sekompleks novel.

Pada perkembangannya, cerpen paling pendek hanya memuat kurang lebih 500 kata. Tidak ada jumlah maksimal yang pasti mengenai jumlah kata dalam cerpen, selama sudah memenuhi syarat penceritaan cerpen. 

Mengutip Menulis Kreatif Sastra (2014) karya Andri Wicaksono, bahasa dalam cerpen memiliki peran ganda, bahasa tidak hanya berfungsi sebagai penyampai perasaan.

Baca juga: Struktur Teks Cerpen

Berikut ini penjabaran singkat mengenai aspek kebahasaan dalam cerpen:

  • Kosakata

Pilihan kosakata juga menjadi tolak ukur kualitas cerpen. Seorang penulis cerpen harus mempunyai banyak perbendaharaan kata.

Kosakata berkaitan erat dengan penciptaan alur cerita. Keserasian jalinan alur cerita ditentukan oleh pemilihan dan penggunaan kosakata yang tepat.

Kosakata yang tepat juga menambah keindahan, keserasian makna, dan mempermudah penyampaian cerita pada pembaca.

Beberapa jenis kata yang sering digunakan dalam cerpen adalah kata sifat. Kata sifat dapat memberi deskripsi tokoh dan prwatakan.

Selain itu, cerpen juga banyak memuat kata keterangan. Jenis kata itu dapat memberi deskripsi untuk latar waktu, tempat, dan suasana.

Baca juga: Perbedaan Novel, Cerpen, dan Roman

  • Majas

Majas merupakan gaya bahasa. Majas berguna untuk memperindah dan meningkatkan efek bacaan dalam cerpen. Efek bacaan dapat ditunjukkan dengan membandingkan suatu hal dengan hal lainnya.

Maka majas disebut juga bahasa kiasan. Sehingga cerpen mengandung konotasi atau bahasa yang tidak mengungkapkan makna sebenarnya.

Terdapat banyak majas, antara lain:

  1. majas perbandingan (metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antitesis).
  2. majas pertentangan (hiperbola, litotes, ironi, satire, paradoks, klimaks, antiklimaks).
  3. majas pertautan (metonimis, sinekdoke, alusio, eufemisme, ellipsis).
  4. majas perulangan (aliterasi, asonansi, antanaklasis, anafora, simploke).

Baca juga: Cara Mengembangkan Cerita Rakyat ke dalam Bentuk Cerpen

  • Kalimat deskriptif

Kalimat deskriptif berfungsi membangun gambaran pada cerpen. Kalimat deskripsi dapat dituangkan dalam kalimat langsung maupun tidak langsung.

Menurut H. Dalman dalam Keterampilan Menulis (2016), karangan deskripsi merupakan karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu secara jelas dan rinci.

  • Bahasa tidak baku dan tidak formal

Pada dasarnya cerpen adalah karangan fiksi. Maka penggunaan bahasa pada cerpen lebih santai dan menekankan pada imajinasi dan kreativitas pengarang. Tidak perlu baku atau formal.

Cerpen merupakan interpretasi dari kehidupan manusia. Maka bahasa sehari-hari membuat cerpen terasa lebih hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Karakteristik Unik Planet Jupiter beserta Penjelasannya

Karakteristik Unik Planet Jupiter beserta Penjelasannya

Skola
Kisah Sunan Giri dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Kisah Sunan Giri dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Skola
Kisah Sunan Kudus dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Kisah Sunan Kudus dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Skola
Bagaimana Cara Hewan Berkomunikasi?

Bagaimana Cara Hewan Berkomunikasi?

Skola
Bagaimana Pengertian Sejarah sebagai Kisah?

Bagaimana Pengertian Sejarah sebagai Kisah?

Skola
Perkembangan Ilmu Ekonomi pada Masa Aristoteles

Perkembangan Ilmu Ekonomi pada Masa Aristoteles

Skola
Bagaimana Ciri-ciri Teks Laporan Investigasi?

Bagaimana Ciri-ciri Teks Laporan Investigasi?

Skola
30 Watake Wong dalam Bahasa Jawa

30 Watake Wong dalam Bahasa Jawa

Skola
Tembung Wilangan Saperangan Bahasa Jawa

Tembung Wilangan Saperangan Bahasa Jawa

Skola
6 Silah-silahing Ukara Bahasa Jawa

6 Silah-silahing Ukara Bahasa Jawa

Skola
10 Silah-silahing Tembung Bahasa Jawa

10 Silah-silahing Tembung Bahasa Jawa

Skola
Tembung Padha Tegese Bahasa Jawa

Tembung Padha Tegese Bahasa Jawa

Skola
Perbedaan Bahasa Lisan dan Bahasa Tulis

Perbedaan Bahasa Lisan dan Bahasa Tulis

Skola
Tembung Yogaswara: Pengertian, Contoh

Tembung Yogaswara: Pengertian, Contoh

Skola
40 Prepositions dalam Bahasa Inggris beserta Artinya

40 Prepositions dalam Bahasa Inggris beserta Artinya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com