Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat

Kompas.com - 15/11/2020, 20:00 WIB
Fidelis Dhayu Nareswari,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hasil produksi kerajinan berbahan serat bisa berbagai macam bentuk. Oleh karena itu, sesuai kebutuhannya, pembuatan kerajinan berbahan serat membutuhkan teknik dasar.

Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil.

Teknik yang digunakan sangat beragam. Penggunaan teknik dasar disesuaikan dengan kerajinan yang akan dibuat, maka penggunaan teknik dasar menjadi tepat sasaran.

Bahan serat yang akan digunakan untuk tekstil perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu agar bisa digunakan. 

Berikut beberapa proses produksi kerajinan bahan serat:

Baca juga: Pengolahan Bahan Serat

  • Menenun

Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri.

Menenun menggunakan alat spanram (kayu bentangan) atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan azaz (prinsip) yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.

Dengan kata lain bersilangnya antara benang lungsi dan benang pakan secara bergantian.

  • Menjahit

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menjahit memiliki arti melekatkan (menyambung dan sebagainya) dengan jarum dan benang.

Menjahit berarti menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang.

Baca juga: Jenis dan Karakteristik Bahan Serat 

Menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.

  • Mengikat

Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan.

Mengikat bisa juga diartikan sebagai menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya dengan menggunakan alat pengikat untuk membentuk pola tertentu.

Ikatan ini bisa berupa simpul maupun pola warna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Skola
Identitas Individu dan Kelompok

Identitas Individu dan Kelompok

Skola
Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Skola
Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Skola
30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

Skola
Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Skola
Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Skola
Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Skola
Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Skola
Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan

Skola
4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Skola
Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Skola
Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Skola
2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

Skola
Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com