Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Indonesia Diakui Kedaulatannya sebagai Negara?

Kompas.com - 26/10/2020, 19:10 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Moh. Hatta membawa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat.

Namun, Indonesia masih belum medapat pengakuan kedaulatan oleh negara lain pada tanggal tersebut. Indonesia harus berjuang selama lebih dari 4 tahun untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan secara penuh.

Berikut cara-cara yang ditempuh bangsa Indonesia agar diakui kedaulatannya sebagai negara:

  • Pertempuran fisik

Pasca Proklamasi Kemerdekaan, Belanda datang lagi ke Indonesia dengan tujuan untuk kembali menjajah bangsa Indonesia.

Baca juga: Demokrasi sebagai Bentuk Kedaulatan Rakyat

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2008) karya M.C Ricklefs, Belanda datang bersama Inggris yang tergabung dalam AFNEI untuk melucuti kekuasaan Jepang di Indonesia.

Kedatangan Belanda dan Pasukan Sekutu untuk mengambil kekuasaan Indonesia ditanggapi rakyat dengan melakukan penolakan dan perlawanan demi utuhnya kedaulatan Indonesia.

Beberapa peristiwa pertempuran dilakukan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatannya, di antaranya:

  1. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
  2. Pertempuran Ambarawa (26 Oktober 1945)
  3. Pertempuran 5 Hari di Semarang (15 – 20 OKtober 1945)
  4. Pertempuran Medan Area (13 Oktober 1945)
  5. Bandung Lautan Api (21 November 1945)
  6. Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta (1949)
  • Diplomasi

Diplomasi adalah upaya pemecahan masalah melalui negosiasi oleh seseorang atau kelompok yang mewakili sebuah negara atau organisasi.

Upaya diplomasi ditempuh Indonesia untuk mendapatkan kedaulatan secara penuh. Dengan melakukan diplomasi, Indonesia dapat meminimalisir jatuhnya korban akibat perang.

Baca juga: Indonesia Menganut Teori Kedaulatan Rakyat

Dilansir dari buku Sejarah Revolusi Indonesia 1945-1950 : Perjuangan Bersenjata & Diplimasi untuk Mempertahankan Kemerdekaan (2010) oleh Garda Meswara, berikut merupakan upaya diplomasi yang dilakukan Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia :

Perundingan Linggarjati berlangsung pada 10 November 1946 di Kuningan, Jawa Barat untuk menyelesaikan masalah akibat Agresi Militer Belanda I.

Perwakilan Indonesia dalam perundingan ini diketuai oleh Sutan Sjahrir, perwakilan Belanda diketuai oleh Schermerhorn dengan mediator perundingan Lord Killearn dari Inggris.

  • Perundingan Renville

Perundingan Renville berlangsung pada 8 Desember 1947 di kapal USS Renville milik Amerika Serikat. Perwakilan Indonesia dipimpin oleh Amir Sjarifuddin, sedangkan Belanda diwakili oleh Abdulkadir Wijoyoatmojo. Hasil perundingan ini mempersempit wilayah Indonesia dengan adanya garis demarkasi Van Mook.

Baca juga: Kedaulatan Rakyat di Indonesia: Pengertian dan Peran Lembaga

  • Perundingan Roem Royen

Perundingan Roem Royyen berlangsung pada 14 April 1949 di Jakarta. Perwakilan Indonesia dalam perundingan ini adalah Moh. Roem, sedangkan Belanda diwakili oleh van Royen.

Hasil dari perundingan ini adalah pengambalian pemerintah RI ke Yogyakarta, pengembalian pemimpin Indonesia yang ditawan Belanda dan perencanaan Konferensi Meja Bundar.

  • Suasana Konferensi Meja Bundar yang digelar di Den Haag, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Tanggal 17 Agustus 1950, lima tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan, Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).WIKIMEDIA COMMONS/Information Ministry/Davidelit Suasana Konferensi Meja Bundar yang digelar di Den Haag, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Tanggal 17 Agustus 1950, lima tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan, Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    Konferensi Meja Bundar

Konferansi Meja Bundar (KMB) berlangsung pada 21 Agustus - 2 November 1949 di Den Haag, Belanda. Dalam perundingan ini Indonesia diwakili oleh Moh.Hatta, kelompok negara federal diwakili Sultan Hamid II dan pihak Belanda diwakili Mr. van Marseeven.

Perundingan ini merupakan titik penting bagi Indonesia dalam upaya mendapatkan kedaulatan secara penuh. Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dalam perundingan ini dan konflik bersenjata dapat diakhiri.

Baca juga: Konferensi Meja Bundar, Belanda Akui Kedaulatan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Kelangkaan: Pengertian dan Contohnya

Skola
Proses Terjadinya Hubungan Sosial Secara Asosiatif

Proses Terjadinya Hubungan Sosial Secara Asosiatif

Skola
Dampak Positif Hubungan Sosial

Dampak Positif Hubungan Sosial

Skola
Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perubahan Sosial

Skola
Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perkembangan Zaman

Gejala Sosial Akibat Pengaruh Perkembangan Zaman

Skola
Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Skola
Identitas Individu dan Kelompok

Identitas Individu dan Kelompok

Skola
Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Skola
Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Skola
30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

Skola
Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Skola
Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Skola
Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com