KOMPAS.com – Nilai pada hakikatnya tidak menghakimi apakah sebuah perilaku tertentu salah satau benar. Tetapi nilai mengarahkan perilaku dan pertimbangan seseorang.
Sebuah tindakan dianggap sesuai moral apabila selaras dengan nilai-nilai yang telah disepakati dan dijunjung oleh masyarakat di mana tindakan tersebut dilakukan.
Ada empat nilai yang menjadi patokan manusia dalam berperilaku di masyarakat, salah satunya adalah nilai kerohanian.
Dilansir dari buku Kamus Sosiologi (2018) karya Agung Tri Haryanta dan Eko Sujatmiko, nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berhubungan atau berguna bagi batin atau rohani manusia. Contoh nilai kerohanian adalah kegiatan beribadah.
Baca juga: Hubungan antar Pranata Sosial
Tidak hanya tentang unsur ketuhanan, nilai kerohanian juga mengandung unsur-unsur lain seperti keindahan dan kebenaran.
Dalam buku Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial (2020) karya Elly M. Setiadi, dijelaskan bahwa nilai kerohanian dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
Nilai ini bersumber pada akal manusia. Contohnya sesuatu dianggap benar atau salah karena akal manusia memiliki kemampuan untuk memberikan penilaian.
Nilai ini bersumber pada perasaan. Contohnya daya tarik terhadap sebuah benda, sehingga nilai daya tarik yang melekat pada benda tersebutlah yang dihargai.
Baca juga: Konsekuensi dari Mobilitas Sosial