KOMPAS.com - Peta adalah representasi grafik yang digambar dengan skala tertentu pada permukaan datar. Salah satu fitur dari peta adalah geografis. Melalui peta kita mendapatkan informasi letak geografis.
Untuk memperoleh informasi tersebut, kita harus mengetahui mengenai bahasa peta. Bahasa peta merupakan informasi tepi yang terdapat dalam peta termasuk keteranga atau legenda.
Berikut informasi letak geografis yang dapat dibaca dalam peta:
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), saat menggunakan peta, kita akan melihat kenampakan suatu obyek di permukaan umum.
Obyek-obyek tersebut seperti, sungai, gunung, hutan, danau, perkampungan atau kota.
Baca juga: Peta Topografi: Pengertian, Cara Membaca, dan Manfaatnya
Melalui peta, kita mendapatkan informasi jarak suatu tempat dengan tempat yang lain. Jarak pada peta dihitung dengan cara menarik garis lurus, kemudian dihitung dengan rumus skala untuk mengetahui jarak sebenarnya.
Contohnya, jarak Kota Yogyakarta dan Kota Sleman pada peta adalah 5 sentimeter dengan skala peta 1:100.000. Skala 1:100.000 memiliki arti 1 sentimeter di peta = 100.000 sentimeter di lapangan. Sehingga jarak sebenarnya Kota Yogyakarta dengan Kota Sleman adalah 500.000 sentimeter atau 5 kilometer.
Pembacaan arah pada peta secara sederhana dapat ditentukan dengan pedoman di tanda orientasi arah utara di dalam peta.
Bagian bawah arah selatan, bagian kiri arah barat dan bagian kanan adalah arah timur.
Pada peta selalu mencantumkan jaring-jaring derajat yang terdiri dari garis lintang dan garis bujur.
Ketika melihat peta maka dapat menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
Baca juga: Jenis dan Unsur-Unsur Peta
Pada peta juga menginformasikan tentang tinggi dan rendahnya suatu tempat. Ketinggian suatu tempat dapat ditunjukkan lewat tiga cara, yakni titik ketinggian, garis kontur, dan pewarnaan.
Untuk mengetahui mengenai ketinggian melalui simbol warna, di antaranya: