KOMPAS.com - Sendi menjadi bagian dari penyusun sistem gerak dalam tubuh. Kberadaan sendi membuat hubungan antara tulang-tulang tubuh dapat bergerak.
Mengutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih.
Pertemuan antara tulang diikat oleh jaringan ligamen. Ligamen merupakan jaringan yang berbentuk pita dan tersusun dari serabut-serabut liat yang mengika tulang. Sehingga sendi dapat bergerak dengan fleksibel.
Macam-macam sendi dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
Sendi sinartrosis adalah sendi yang tidak dapat digerakkan. Contoh sendi yang terdapat pada tulang tengkorak.
Sendi amfiartrosis adalah sendi yang dapat digerakkan tetapi terbatas. Contoh sendi antarruas tulang belakang.
Baca juga: Daftar Nama Ilmiah Tulang Manusia
Sendi diartrosis adalah sendi yang dapat digerakkan bebas. Contoh sendi diartrosis adalah sendi pada siku, lutut, tulang-tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
Pada bagian ujung tulang penyusun sendi diartrosis dilapisi kartilago (tulang rawan). Fungsi kartilago adalah menjaga agar tidak terjadi benturan atau gesekan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain yang menyusun persendian.
Di dalam sendi diartrosis juga terdapat cairan sinovial. Fungsi cairan sinovial adalah sebagai pelumas sendi.
Sendi diartrosis ada lima jenis. Berikut ini macam-macam sendi diartrosis dan contohnya:
Sendi peluru membentuk gerak ebas, memungkinkan tulang yang terhubung dapat berayun ke segala arah.
Sandi peluru menghubungkan antara satu tulang yang memiliki satu ujung bulat yang masuk ke ujung tulang lain yang berongga seperti mangkok.
Contoh sandi peluru adalah sendi antara tulang lengan atas dan belikat, antara tulang pinggul dan tulang paha.
Baca juga: Fungsi Tulang dan Otot pada Manusia
Sendi engsel memiliki gerakan satu arah, ke depan atau ke belakang. Memiliki ruang gera yang lebih sempit diandingkan sendi peluru. Contoh sendi engsel adalah siku dan lutut.
Pada sendi putar, salah satu tulang berfungsi sebagai poros dan ujung tulang yang lain berbentuk cincin yang dapat berputar pada poros tersebut.