Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Museum Nasional Disebut Museum Gajah?

Kompas.com - Diperbarui 04/01/2022, 18:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Museum Nasional Republik Indonesia, lebih dikenal sebagai Museum Gajah atau Gedung Gajah.

Museum ini terletak di Jakarta Pusat, tepatnya Jalan Medan Merdeka Barat 12.

Meskipun namanya Museum Gajah, museum ini tidak berisi koleksi gajah.

Dengan jumlah koleksi sekitar 141 ribu artefak dari berbagai periode, Museum Gajah menjadi museum terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara.

Tahukah kamu sejarah berdirinya Museum Nasional dan mengapa menyandang nama Museum Gajah?

Asal 'gajah' di Museum Gajah

Dilansir dari situs resmi Museum Nasional Indonesia, Museum Nasional terkenal dengan Museum Gajah karena terdapat arca gajah perunggu yang berdiri di depan gedung museum.

Arca gajah perunggu tersebut hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand pada 1871.

Museum Nasional Indonesia juga kadang disebut sebagai gedung arca, karena menyimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode.

Baca juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila

Gedung ini didirkan oleh Pemerintah Belanda pda 24 April 1778, saat pembentukan himpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG).

Gedung tersebut menyimpan banyak sekali buku dan barang yang digunakan untuk penelitian atau perkembangan pengetahuan. Pada tahun 1868, gedung museum ini baru dibuka untuk umum.

Mengingat pentingnya museum ini bagi bangsa Indonesia maka pada tanggal 17 September 1962 Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia, yang kemudian menjadi Museum Pusat.

Akhirnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979, Museum Pusat ditingkatkan statusnya menjadi Museum Nasional.

Kini Museum Nasional bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: Museum Purbakala Sangiran, Tempat Belajar Evolusi Manusia

Tujuan didirikannya museum ini sebagai berikut:

  1. Sebagai pusat penelitian ilmiah, terutama pada bidang kebudayaan.
  2. Sebagai pusat edukatif kultural atau pusat pendidikan yang bersifat kebudayaan.
  3. Sebagai tempat rekreasi

Kini gedung Museum Nasional memiliki beberapa gedung, salah satunya Gedung Arca yang menjadi bangunan baru atau upaya pelebaran area.

Gedung tersebut berisi empat lantai dengan tema perkembangan manusia pada zamannya, khususnya di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Unsur Stratifikasi Sosial

4 Unsur Stratifikasi Sosial

Skola
Arane Panggonan Bahasa Jawa

Arane Panggonan Bahasa Jawa

Skola
Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Skola
13 Patrape Linggih

13 Patrape Linggih

Skola
5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

Skola
8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Skola
Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Skola
Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Skola
Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

Skola
Candrane Perangan Awak

Candrane Perangan Awak

Skola
Cacading Awak Bahasa Jawa

Cacading Awak Bahasa Jawa

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com