Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Hidroponik: Tantangan dan Pemasarannya

Kompas.com - Diperbarui 06/01/2022, 15:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covod-19 yang melanda masyarakat hingga saat ini benar-benar memaksa masyarakat untuk kreatif dan tentunya melakukan kebiasaan normal. Begitu juga di bidang usaha, hidroponik bisa menjadi salah satu pilihan untuk memulai usaha. 

Tantangan bisnis hidroponik

Meski terlihat mudah, bukan berarti melakukan bisnis hidroponik tanpa persiapan yang matang. Lantip Kurniawan dari Kiel's Farm Sleman mengatakan bahwa berbisnis hidroponik memiliki tantangan tersendiri. 

Salah satunya material yang masih harus impor. Media tanam rockwool masih kerap kekurangan suplai.

Lantip mengatasinya dengan membuat gully atau wadah tanam sendiri. Gully buatan Lantip diproduksi dari material terbaik sehingga bisa tahan tujuh tahun dan anti sinar UV.

Gully lokal buatannya tidak kalah dengan yang impor, dan harganya lebih murah.

Selain itu, tantangan lain yang dihadapi yakni mengendalikan suhu air. Inti dari tanaman hidroponik adalah air. Sebisa mungkin, air harus berada di bawah 30 derajat celsius.

Baca juga: Hidroponik: Definisi, Manfaat, Kelebihan dan Contohnya

Sebab ini akan memengaruhi proses penyerapan yang dibutuhkan tanaman. Penyerapan bisa tidak optimal jika suhu air tinggi.

Namun Lantip berhasil mengatasinya dengan membuat instalasi yang terstandarisasi. Tandon air untuk tanaman hidroponiknya ditanam di tanah agar tidak kepanasan. Kapasitasnya pun diperbesar.

Kemudian pada siang hari, dilakukan pengkabutan agar suhunya terjaga dan berpengaruh pada nutrisi.

Pemasaran hidroponik

Untuk pemasaran, Lantip menyalurkan kepada masyarakat di sekitar. Ia juga menawarkan ke teman-teman komunitasnya untuk menjualkan produknya.

Khususnya pemilik usaha kuliner. Ia menjadi pemasok bagi restoran yang memiliki menu salad dan sayuran.

Baca juga: Cara Petani Hidroponik Mengatasi Tantangan, Jawaban Soal TVRI 6 Mei

Selain itu, Lantip juga memasarkan produknya secara online. Ia membuat fanpage di Facebook serta akuin Instagram.

Dengan demikian, masyarakat mengetahui keberadaan penghasil sayuran di daerah Sleman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com