Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Kolombo dan Konferensi Panca Negara, Cikal Bakal KAA

Kompas.com - 23/04/2020, 17:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Konferensi Kolombo 1954 terkait dengan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Apa yang kamu ketahui tentang Konferensi Kolombo (Colombo Conference)?

Konferensi Kolombo

Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud RI, pada awal 1954, Perdana Menteri Ceylon (Srilanka) Sir John Kotelawala mengundang para Perdana Menteri (PM) dari empat negara lain dengan maksud mengadakan pertemuan informal di negaranya.

Undangan tersebut diterima baik oleh semua pimpinan pemerintah negara yang diundang. Pertemuan yang disebut Konferensi Kolombo itu dilaksanakan pada 28 April-2 Mei 1954.

Adapun lima negara yang menjadi peserta Konferensi Kolombo adalah:

  1. Ceylon (Srilanka) diwakili oleh Sir John Kotelawala sebagai tuan rumah
  2. Burma (Myanmar) diwakili oleh U Nu
  3. India diwakili oleh Jawaharlal Nehru
  4. Pakistan diwakili oleh Mohammed Ali
  5. Indonesia diwakili oleh Ali Sastroamidjojo

Baca juga: Konferensi Asia-Afrika 1955: Sejarah, Peserta, dan Hasilnya

Tujuan Konferensi Kolombo adalah untuk membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama. Mengutip History Pak, kelima negara tersebut menekankan masalah yang berbeda, yaitu:

  • Pakistan menekankan masalah Kashmir yang menjadi konflik dengan India.
  • Ceylon (Srilanka) menekankan bahaya komunisme dan meminta Mutual Corporation tentang hal itu.
  • Burma (Myanmar) menekankan bidang ekonomi.
  • India menekankan pada hubungan harmonis dengan China.
  • Indonesia meminta Konferensi Asia Afrika.

Dalam konferensi ini, negara-negara peserta menyatakan sikap antara lain:

  • menentang senjata nuklir dan alat pemusnah massal apapun
  • menentang penjajahan (kolonialisme)
  • mendukung pembentukan demokrasi
  • menentang campur tangan negara-negara komunis dan antikomunis
  • mendukung perdamaian dan keamanan dunia

Baca juga: Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia

Konferensi Panca Negara di Bogor

Pada Konferensi Kolombo, Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo menyatakan, Indonesia mengajukan usulan untuk mengadakan pertemuan lain yang lebih luas antara negara-negara Asia dan Afrika serta menjelaskan pentingnya pertemuan tersebut.

Usul tersebut akhirnya diterima oleh semua peserta konferensi walau masih dalam suasana keraguan. PM Indonesia pergi ke Kolombo untuk memenuhi undangan PM Ceylon (Srilanka) dengan membawa bahan-bahan hasil perumusan pemerintah Indonesia.

Bahan-bahan tersebut adalah hasil rapat dinas Kepala-kepala Perwakilan Indonesia di negara-negara Asia dan Afrika yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sunario. Rapat dinas tersebut diadakan di Tugu (Bogor) pada 9-22 Maret 1954.

Akhirnya, dalam pernyataan bersama di akhir Konferensi Kolombo dinyatakan, para Perdana Menteri peserta konferensi membicarakan kehendak untuk mengadakan konferensi negara-negara Asia Afrika. Dan menyetujui usul agar PM Indonesia dapat menjajaki kemungkinan mengadakan konferensi semacam itu.

Baca juga: Latar Belakang Konferensi Asia Afrika 1955

Konferensi Kolombo telah menugaskan Indonesia agar menjajaki kemungkinan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika. Untuk menunaikan tugas itu, pemerintah Indonesia melakukan pendekatan melalui saluran diplomatik kepada 18 negara Asia-Afrika.

Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana pendapat negara-negara tersebut terhadap ide Konferensi Asia Afrika. Ternyata, pada umumya negara-negara yang dihubungi menyambut baik ide tersebut dan menyetujui Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan konferensi.

Atas undangan PM Indonesia, para perdana menteri peserta Konferensi Kolombo (Burma, Ceylon, India, Pakistan dan Indonesia) mengadakan Konferensi di Bogor pada 28-29 Desember 1954 yang dikenal dengan nama Konferensi Panca Negara.

Konferensi Panca Negara ini membicarakan persiapan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika. Konferensi di Bogor merumuskan kesepakatan:

  • KAA diadakan atas penyelenggaraan bersama lima negara
  • kelima negara peserta konferensi tersebut menjadi negara sponsornya
  • undangan kepada negara-negara peserta disampaikan oleh pemerintah Indonesia atas nama lima negara
  • waktu konferensi ditetapkan pada minggu terakhir April 1955
  • negara-negara yang diundang disetujui berjumlah 25 negara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com