Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tikus Sering Jadi Percobaan Medis?

Kompas.com - 29/03/2020, 13:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Hewan tikus berperan sangat penting dalam penelitian medis.

Karena tikus sering menjadi percobaan bagi tim medis untuk merumuskan obat bagi penyakit, seperti kanker hingga pengujian suplemen makanan.

Tahukah kamu kenapa tikus sering dijadikan bahan percobaan?

Tikus mudah beradaptasi

Dilansir Live Science, faktanya 95 persen dari semua hewan lab adalah tikus menurut Foundation for Biomedical Research (FBR).

Para ilmuwan dan peneliti mengandalkan tikus, karena beberapa alasan. Salah satunya adalah kenyamanan.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Pemerintah Rusia Tangkap Anjing dan Kucing Liar Sekaligus Basmi Tikus 

Mereka menilai jika tikus mudah ditampung, dirawat, dan beradaptasi baik dengan lingkungan baru.

Tikus juga berproduksi dengan cepat dan memiliki umur pendek, yakni dua hingga tiga tahun. Sehingga beberapa generasi tikus dapat diamati dalam periode waktu yang relatif singkat.

Tikus juga relatif murah dan mudah dibeli dalam jumlah besar dari produsen komersial yang membiakkan hewan pengerat khususnya untuk penelitian.

Pada umumnya tikus merupakan hewan yang pemarah dan jinak. Itu membuat mudah bagi para penelitian untuk menangani, meski beberapa jenis tikus lebih sulit untuk menahan daripada yang lain.

Sebagian besar tikus yang digunakan dalam uji coba medis bawaan. Selain perbedaan jenis kelamin, tikus hampir identik secara genetik.

Menurut National Human Genome Research Institute, itu membantu hasil uji coba medis lebih seragam.

Para peneliti menilai, persyaratan minimum tikus digunakan dalam percobaan harus dari spesies ras yang sama.

Baca juga: Gaya Militer Turki Utsmani dalam Perang Pangeran Diponegoro 

Mirip manusia

Alasan lain kenapa tikus sering sebagai alat percobaan karena karakteristik genetik. Biologi dan perilakunya sangat mirip dengan manusia, dan banyak gejala kondisi manusia dapat dipreplikasi pada tikus.

Menurut Jenny Haliski, perwakilan National Institutes of Health (NIH) Office of Laboratory Welfare, tikus adalah mamalia yang berbagi banyak proses dengan manusia.

Sehingga sesuai digunakan untuk menjawab banyak pertanyaan penelitian. Selama dua dekade terakhir, kesamaan menjadi kuat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com