KOMPAS.com - Teori kinetik pada gas berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume.
Penjelasan tersebut dengan memperhatikan komposisi molekuler mereka dan gerakannya.
Dalam buku Kinetic Theory of Gases (2013) karya Walter Kauzman, teori kinetik gas mengatakan bahwa tekanan tidak disebabkan oleh denyut statis di antara molekul.
Tekanan tersebut disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda.
Teori kinetik gas memberikan jembatan antara tinjuan gas secara miskroskopik dan makroskopik.
Kata kinetik berasal dari anggapan bahwa molekul gas selalu bergerak. Tiap partikel bergerak bebas dan terjadi tumbukan.
Baca juga: Pengertian Gaya, Rumus, dan Macamnya
Tumbukan tersebut berupa tumbukan lenting sempurna. Dengan sifat tumbukan, maka tidak ada proses kehilangan energi yang dimiliki partikel gas.
Diperlukan obyek gas yang sesuai untuk menyusun partikel gas. Obyek gas tersebut disebut gas ideal.
Terdapat beberapa sifat gas ideal, yaitu:
Baca juga: Gerak Benda: Cara, Faktor, dan Kegunaannya
Gas memiliki beberapa hukum, di antaranya sebagai berikut:
Volume gas dalam suatu ruang tertutup sangat bergantung pada tekanan dan suhunya.
Bila suhu dijaga konstan, maka tekanan yang diberikan akan memperkecil volume.
Bunyi hukum Boyle sebagai berikut:
"Apabila suhu gas yang ada di dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya".
Dapat ditulis dengan rumus: