Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Atlet Suka Menggigit Medali?

Kompas.com - 14/03/2020, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Pertandingan olahraga menjadi salah satu hal yang paling ditunggu-tungu semua orang. Bahkan setiap orang pasti memiliki atlet kebanggaan.

Saat memenangkan sebuah pertandingan, atlet akan berada di sebuah podium untuk menerima hadiah, salah satunya medali.

Tahukah kamu, mengapa setiap atlet mengigit medali ketika berpose untuk difoto bersama-sama?

Olimpiade pertama

Di lansir dari situs Olympic Channel, Olimpiade pertama kali diadakan pada peradaban Yunani Kuno. Di mana hanya ada satu pemenang untuk setiap pertandingan, yaitu juara satu.

Pada Olimpiade pertama tersebut, pemenang justru tidak mendapatkan medali emas sebagai simbolnya. Namun, mendapatkan karangan bunga zaitun.

Nilai sebuah bunga zaitun cukup mahal, sehingga dirasa sebanding dengan kemenangan para atlet.

Baca juga: Sejarah SEA Games dan Tujuannya

1.500 tahun kemudian, muncul gagasan untuk memberikan simbol kemenangan Olimpiade yang baru. Dipilihlah sebuah medali.

Olimpiade 1896 menjadi Olimpiade modern pertama, serta menggunakan medali perak sebagai simbol kemenangan.

Tak hanya itu, dalam Olimpiade tersebut juga dinyatakan juara kedua yang mendapatkan medali perunggu.

Medali emas muncul pada juara pertama di tahun 1904. Di mana medali emas terbuat dari emas padat.

Medali emas

Aturan membuat medali pun juga berkembangl. Menurut International Olympic Commite, medali memiliki ketebalan 10 milimeter dan berdiameter 100 milimeter.

Medali saat ini terbuat dari perak yang dilapisi dengan emas di bagian luarnya.

Baca juga: Daftar Negara Tuan Rumah SEA Games

Tradisi pedagang

Kebiasaan menggigit logam atau emas ini terjadi justru bukan dari lingkungan olimpiade atau olahraga.

Pada zaman dahulu, menggigit koin sudah menjadi kebiasaan para pedagang untuk memastikan koin yang diterima asli atau palsu.

Hal tersebut terjadi karena banyak emas dicampurkan dengan logam lainnya agar lebih keras.

Pedagang bisa mengetahui keaslian emas (alat pembayaran zaman dahulu) jika ada bekas gigigan di permukaannya.

Sedangkan emas campuran tidak akan meninggalkan bekas gigitan, karena terlalu keras.

Seiring berkembangnya zaman, kemungkinan dimulainya kebiasaan menggigit emas di dunia olahraga karena arahan fotografer atau jurnalis foto yang mengarahkan gaya atlet.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Persib Bandung Lahir, Berikut Perjalanannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com