Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Sedar: Pergerakan Politik Perempuan Pertama di Indonesia

Kompas.com - 08/03/2020, 18:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Dalam kehidupan publik, terutama politik, kesenjangan gender tidak hanya dirasakan di Indonesia, namun juga dunia.

Hal tersebut sudah terjadi sejak abad ke-21. Meskipun saat itu sudah banyak konvensi internasional, namun jumlah perempuan dalam parlemen di dunia masih sedikit (18,4 persen).

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, keterlibatan perempuan Indonesia, mengarah pada sosok pergerakan wanita dari RA Kartini, Dewi Sartika, Rohana dan lainnya.

Sekaligus organisasi peregerakan perempuan seperti Perhimpunan Istri Sedar.

Perhimpunan Istri Sedar dibentuk pada 1927 dan diresmikan pada 22 Maret 1930. Perhimpunan ini muncul atas dasar permasalahan perempuan Indonesia yang merebak.

Memperbaiki dan menjunjung tinggi derajat kaum Indonesia, tidak terbatas pada kalangan perempuan atas.

Baca juga: Clara Zetkin: Perempuan Dibalik Hari Perempuan Internasional

Istri Sedar aktif mengadakan kongres dan pelatihan bagi para perempuan.

Hal tersebut untuk mencapai persamaan hak dan keadilan antara perempuan dan laki-laki dalam pergaulan.

Selain itu, untuk menuju kesadaran perempuan Indonesia dan derajat untuk melekaskan dan menyempurnakan Indonesia merdeka.

Bagi Istri Sedar, perjuangan wanita sewajarnya masuk ke lapangan ke politik dan tidak hanya cukup memajukan kesejahteraan seperti di negara merdeka.

Dalam mempersoalkan masalah kebebasan dan keleluasaan perempuan, dibentuk Pemuda Indonesia dan Putri Indonesia.

Istri Sedar berdiri netral terhadap agama apapun dan dibangun untuk kaum wanita terpelajar dan dari rakyat jelata bersama-sama.

perjuangan perempuankemdikbud.go.id perjuangan perempuan
Tiga komisi Istri Sedar

Kedudukan Istri Sedar bukan sekedar organisasi yang terjun secara langsung di bidang politik.

Namun, merupakan organisasi anti penjajah yang menyarankan anggotanya menjadi bagian dari politik negeri.

Karena posisi politik yang dapat diisi oleh perempuan merupakan salah satu usaha perbaikan status perempuan di Indonesia.

Halaman:
Sumber Kemdikbud
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com