Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Kerajaan Aceh Berkembang Pesat dan Kemunduran

Kompas.com - 05/03/2020, 16:30 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejarah Indonesia baru tidak terlepas dari perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di wilayah nusantara, salah satunya adalah kerajaan Aceh.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, perkembangan kerajaan Islam di Indonesia terlihat dari adanya kerajaan-kerajaan berikut ini:

  1. Kerajaan Perlak
  2. Kerajaan Samudera Pasai
  3. Kerajaan Aceh Darussalam
  4. Kerajaan Ternate dan Tidore
  5. Kerajaan Demak
  6. Kerajaan Pajang dan Mataram
  7. Kerajaan Banten dan Cirebon
  8. Kerajaan Gowa Sulawesi Selatan

Kerajaan Aceh berdiri terkait dengan runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai yang bersatu dengan sejumlah daerah di sekitarnya.

Kerajaan ini berdiri pada awal abad ke-16 bersamaan dengan datangnya armada Portugis ke Malaka.

Raja pertama Kerajaan Aceh adalah Alaudin Ali Mughayat Syah. Ibu kota terletak di Banda Aceh yang menjadi pusat kegiatan politik, ilmu pengetahuan dan bandar transit di Asia Tenggara.

Tahukah kamu apa saja faktor pendukung Kerajaan Aceh berkembang pesat dan apa faktor kemundurannya?

Baca juga: Perkembangan Kerajaan Aceh

Faktor berkembang pesat

Kerajaan Aceh memiliki wilayah yang luas. Selain itu, juga mampu melakukan perdagangan ke wilayah China, India, Gujarat, Timur Tengah sampai ke Turki.

Selama 20 tahun Sultan Iskandar Muda, pendiri sekaligus sultan pertama Kerajaan Aceh, mampu menekan perdagangan orang-orang Eropa.

Sultan Iskandar Muda juga berhasil menerobos jalur perdagangan Portugis mulai dari Selat Malaka sampai ke Teluk Persia.

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh berkembang pesat menjadi kerajaan besar.

Beberapa faktor pendukung Kerajaan Aceh berkembang pesat yaitu:

  1. Letak ibu kota aceh strategis di pintu gerbang pelayaran dari India dan Timur Tengah yang akan ke Malaka, China atau Jawa.
  2. Pelabuhan Aceh (Olele) memiliki persyaratan baik sebagai pelabuhan dagang. Pelabuhan itu terlindung dari ombak besar oleh Pulau We, Pulau Nasi dan Pulau Breuen.
  3. Daerah Aceh kaya tanaman lada sebagai mata dagang ekspor yang penting dalam mengadakan perdagangan internasional.
  4. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menyebabkan pedagang Islam banyak yang singgah ke Aceh, apalagi setelah jalur pelayaran beralih melalui sepanjang barat Sumatera.

Baca juga: Perkembangan Islam di Indonesia

Faktor kemunduran

Sultan Iskandar Muda wafat pada 1636 dan digantikan menantunya, Iskandar Thani (1636-1641). Pada masa pemerintahan Iskandar Thani Kerajaan Aceh justru mengalami kemunduran.

Sultan Iskandar Thani dinilai kurang memiliki kepribadian dan kecakapan yang kuat dalam pengelolaan kerajaan Aceh.

Pengawasan kepada para panglima yang mengurusi perdagangan mengendur, daerah yang jauh dari pemerintah pusat kurang setia terhadap sultan, kehadiran ahli tawasuf aliran ortodoks bernama Nur ar Din al Raniri (Nuruddin ar Raniri).

Akhirnya pada awal abad ke-20 (1935) Kerajaan Aceh dapat dikuasai oleh Belanda.

Faktor penyebab kemunduran Kerajaan Aceh antara lain:

  1. Kekalahan perang Aceh melawan Portugis di Malaka pada 1629 yang menimbulkan korban jiwa dan harta benda (kapal-kapal) yang cukup besar.
  2. Tokoh pengganti Sultan Iskandar Muda kurang cakap.
  3. Permusuhan antara kaum ulama penganut ajaran Syamsudin as Sumatrani dan penganut ajaran Nuruddin ar Raniri.
  4. Daerah-daerah yang jauh dari pemerintah pusat melepaskan diri dari Aceh seperti Johor, Perlak, Pahang, Minangkabau dan Siak.
  5. Pertahanan Aceh lemah sehingga bangsa-bangsa Eropa lain berhasil mendesak dan menggeser daerah perdagangan Aceh yang berakibat perekonomian Aceh makin lemah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Skola
4 Unsur Pembentuk Kepribadian

4 Unsur Pembentuk Kepribadian

Skola
3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

Skola
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Skola
Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com